
Terbaru, Branko Ivankovic juga menjadi korban “kengeriannya” Timnas Indonesia.
Pelatih kepala timnas China tersebut diberhentikan oleh Federasi Sepak Bola China (CFA) pada 14 Juni 2025, tak lama setelah timnya takluk 0-1 dari Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 Juni 2025.
CFA menyatakan bahwa keputusan untuk mengakhiri kerja sama terjadi sepihak sesuai perjanjian yang tercantum di kontrak.
Langkah tersebut diberlakukan demi mencari solusi dan kepelatihan yang lebih mampu memenuhi ekspektasi dan visi timnas China.
Indonesia Mengirim Pesan Kuat di Kancah Asia
Deretan perombakan pelatih tersebut menjadi sebuah sinyal penting mengenai kebangkitan sepak bola Indonesia di kancah Asia.
Keberhasilan skuad Garuda bukan hanya soal taktik dan performa di lapangan, tapi juga memberikan tekanan luar biasa terhadap posisi para pelatih yang menjadi lawannya.
Ini merupakan sebuah pertanda bahwa Indonesia tengah belajar, matang, dan mampu bersaing di tengah peta kekuatan sepak bola Asia.
Dalam prosesnya, Indonesia turut menjadi mimpi buruk bagi para juru taktik kaliber internasional yang tak mampu menemukan formula untuk meredam perlawanan Garuda.
Selain menjadi ancaman, Indonesia juga memberikan pelajaran penting bahwa kerja keras, visi yang matang, dan dukungan dari suporter dapat menghadirkan kejutan yang tak terduga di tengah-tengah peta sepak bola Asia.
Baca Juga: 3 Dampak Negatif bagi Indonesia jika China Berhasil Rekrut Shin Tae-yong
Kontributor : Imadudin Robani Adam