Klarifikasi AFF: Indonesia Tidak Menyerahkan Formulir Pendaftaran ASEAN Club Championship

Arif Budi Suara.Com
Minggu, 06 Juli 2025 | 11:00 WIB
Klarifikasi AFF: Indonesia Tidak Menyerahkan Formulir Pendaftaran ASEAN Club Championship
AFF klarifikasi soal dicoretnya klub Indonesia dari ajang ASEAN Club Championship 2025/2026. (Dok. AFF)

Suara.com - Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara atau AFF memberikan klarifikasi soal absennya klub Indonesia di ajang ASEAN Club Championship 2025/2026.

ASEAN Club Championship merupakan turnamen yang mempertemukan klub di region Asia Tenggara.

Musim lalu, PSM Makassar ikut berkompetisi bahkan sampai ke semifinal sebelum dikalahkan klub Vietnam CAHN FC.

Untuk musim ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk mengirimkan Persebaya Surabaya dan Malut United sebagai wakil Indonesia di ajang ASEAN Club Championship 2025/2026.

Kedua tim tersebut diambil dari peringkat ketiga dan keempat Liga 1 musim lalu.

Logo ASEAN Club Championship 2025. (Dok. AFF)
Logo ASEAN Club Championship 2025. AFF klarifikasi usai dicoretnya klub Indonesia dari keikutsertaan. (Dok. AFF)

Akan tetapi, tiba-tiba wakil Indonesia hilang dari daftar peserta.

PT LIB membeberkan alasan itu karena AFF justu meminta dua tim peringkat teratas, yakni Persib Bandung dan Dewa United, alih-alih hanya mengirim peringkat ketiga-keempat, yakni Malut United dan Persebaya Surabaya.

Alasan ini diberikan PT LIB karena tim peringkat pertama dan kedua akan mewakili Indonesia di kompetisi Asia.

Oleh karena itu, mereka memilih Malut United dan Persebaya Surabaya untuk tampil di level ASEAN.

Baca Juga: Bung Harpa Samakan Laga Jepang Bantai Timnas Indonesia Seperti Tontonan Animal Planet

Nah, dari pengakuan PT LIB, AFF menolak pengajuan tim peringkat 3 dan 4.

Sementara itu, AFF akhirnya buka suara terkait absennya wakil Indonesia dari ajang ASEAN Club Championship.

Dengan tegas, AFF mengatakan bahwa Indonesia tidak menyerahkahkan formulir pendaftaran.

"Sayangnya, Indonesia tidak dapat menyerahkan formulir pendaftaran Shopee Cup musim 2025/2026 yang diperlukan AFF sesuai batas waktu yang ditentukan," pernyataan AFF.

"Oleh karena itu, klub-klub Indonesia tidak dapat diikutsertakan dalam undian resmi hari ini dan mereka tidak akan berkompetisi di turnamen tersebut," tutupnya.

Potensi Sanksi

Ferry Paulus sebagai Direktur Utama PT LIB mengatakan potensi perihal sanksi yang bisa didapat.

"Soal sanksi belum diketahui, namun kita sudah berkonsultasi dengan PSSI," kata Ferry Paulus.

"Tidak menutup kemungkinkan, regulasi akan berubah di kemudian waktu (musim depan)," sambungnya.

PT LIB bisa berkaca pada kasus raksasa Liga Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT) di Liga Champions Asia 2020.

Ketika itu, JDT yang masih ditangani Benjamin Mora memutuskan mundur dari Liga Champions Asia (LCA) 2020 karena Malaysia menerapkan penutupan akses keluar-masuk.

Keputusan mundur itu diambil tepat saat JDT dijadwalkan menghadapi laga lanjutan Grup G di Qatar.

Akibat tidak berangkat ke Qatar, AFC menjatuhkan sanksi berupa larangan tampil di edisi berikutnya.

JDT sempat mengajukan banding atas sanksi tersebut, namun hasilnya tidak mengubah keputusan AFC.

Jenis sanksi serupa juga dapat mengancam klub-klub Indonesia yang dilarang tampil di ASEAN Club Championship, meskipun tingkat turnamennya berbeda.

Oleh karena itu, PT LIB perlu mempertimbangkan risiko ini secara matang demi menjaga kelangsungan klub-klub peserta dan kompetisi nasional tetap aman.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI