Timnas Indonesia Terancam Gagal di Piala AFF U-23 2025, Kenapa?

Rabu, 16 Juli 2025 | 08:17 WIB
Timnas Indonesia Terancam Gagal di Piala AFF U-23 2025, Kenapa?
Timnas Indonesia U-23 memulai langkahnya di ajang Piala AFF U-23 2025 dengan hasil yang mencengangkan. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa malam (15/7), skuad Garuda Muda sukses menghantam Brunei Darussalam dengan skor telak 8-0. (IG Timnas Indonesia)

Suara.com - Timnas Indonesia U-23 memulai langkahnya di ajang Piala AFF U-23 2025 dengan hasil yang mencengangkan. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa malam (15/7), skuad Garuda Muda sukses menghantam Brunei Darussalam dengan skor telak 8-0.

Kemenangan besar Timnas Indonesia U-23 menjadi modal awal yang menggembirakan, namun bukan jaminan untuk lolos ke babak selanjutnya.

Pertandingan perdana tersebut menjadi panggung istimewa bagi Jens Raven yang mencetak enam dari delapan gol yang bersarang di gawang Brunei.

Kemenangan luar biasa diraih Timnas Indonesia U-23 usai menaklukkan Brunei Darussalam dengan skor mencolok 8-0 dalam pertandingan fase grup Piala AFF U-23 2025, Selasa (15/7). (IG Timnas Indonesia)
Kemenangan luar biasa diraih Timnas Indonesia U-23 usai menaklukkan Brunei Darussalam dengan skor mencolok 8-0 dalam pertandingan fase grup Piala AFF U-23 2025, Selasa (15/7). (IG Timnas Indonesia)

Kemenangan ini sekaligus menunjukkan betapa dominannya permainan anak asuh Gerald Vanenburg sejak menit awal.

Namun, perjalanan menuju tangga juara masih jauh dari kata aman. Meski unggul besar di laga pertama, Timnas Indonesia U-23 masih harus menjalani dua laga penentu lainnya di fase grup.

Duel melawan Filipina yang dijadwalkan pada Jumat (18/7), serta laga krusial melawan Malaysia pada Senin (21/7), akan menjadi ujian sebenarnya.

Format turnamen Piala AFF U-23 2025 hanya memberi tiket semifinal kepada tiga juara grup dan satu runner-up terbaik. Dengan sistem yang ketat ini, setiap poin memiliki nilai krusial.

Kekalahan atau bahkan hasil imbang bisa menjadi ganjalan serius bagi ambisi Indonesia untuk melaju lebih jauh.

Nama Jens Raven pun mencuri perhatian publik sepak bola setelah tampil fenomenal dengan torehan enam gol dalam satu pertandingan. (Timnas Indonesia)
Nama Jens Raven pun mencuri perhatian publik sepak bola setelah tampil fenomenal dengan torehan enam gol dalam satu pertandingan. (Timnas Indonesia)

Meski telah menunjukkan kualitas tinggi saat menghadapi Brunei, tantangan dari Filipina dan Malaysia jelas tak bisa dianggap enteng.

Keduanya memiliki pengalaman dan kekuatan yang bisa memberi tekanan besar pada permainan Indonesia. Maka dari itu, konsistensi dan fokus harus dijaga penuh oleh para pemain.

Baca Juga: Piala AFF U-23 2025: Hajar Brunei, Timnas Indonesia U-23 Peringkat Berapa?

Kemenangan besar di laga pembuka memang bisa meningkatkan kepercayaan diri tim. Akan tetapi, justru di sinilah ujian mental dimulai.

Tim harus mampu menahan euforia dan tidak terbuai oleh hasil semu. Lengah sedikit saja, dua laga berikutnya bisa berujung petaka dan mengubur mimpi untuk menjadi juara di kandang sendiri.

Pelatih Gerald Vanenburg tentu punya peran kunci dalam menjaga mental anak asuhnya. Ia perlu memastikan para pemain tetap bermain dengan intensitas tinggi, disiplin, dan tajam dalam menyerang maupun bertahan.

Situasi ini juga menjadi momentum bagi Vanenburg untuk membuktikan kualitasnya dalam membentuk tim yang solid dan kompetitif.

Turnamen Piala AFF U-23 memiliki sejarah tersendiri bagi Indonesia. Gelar perdana yang diraih pada edisi 2019 menjadi catatan manis yang ingin diulang.

Bermain di depan publik sendiri tahun ini memberikan keuntungan tersendiri, namun tekanan juga meningkat berkali lipat. Dukungan suporter menjadi energi positif, tetapi juga menuntut hasil yang maksimal.

Selain itu, performa pemain-pemain muda seperti Jens Raven menjadi perhatian tersendiri. Jika konsisten, ia bisa menjadi bintang masa depan Timnas senior.

Pemain lain pun perlu memanfaatkan turnamen ini untuk unjuk gigi dan menunjukkan kesiapan mereka naik ke level yang lebih tinggi.

Timnas U-23 juga punya catatan yang fluktuatif dalam turnamen usia muda di ASEAN. Di beberapa edisi sebelumnya, hasil buruk seringkali muncul karena kurangnya konsistensi permainan.

Maka dari itu, penting untuk belajar dari pengalaman dan tetap menjaga ritme hingga pertandingan terakhir.

Kemenangan atas Brunei tidak boleh membuat terlena. Justru dari sinilah kerja keras sesungguhnya dimulai.

Konsentrasi penuh dan strategi yang matang menjadi kunci untuk mengalahkan dua lawan yang lebih kompetitif.

Jika Indonesia mampu menyapu bersih dua laga berikutnya dengan kemenangan, maka posisi sebagai juara grup otomatis dikunci.

Ini akan membuka jalan lebar menuju semifinal dan peluang besar untuk mengangkat trofi AFF U-23 di tanah air.

Namun, apabila terjadi hasil buruk, maka keunggulan delapan gol yang sudah dikantongi akan menjadi sia-sia.

Kesempatan menjadi juara bisa menguap dalam sekejap jika tidak bisa memanfaatkan sisa pertandingan dengan maksimal.

Timnas Indonesia U-23 wajib menjaga mental juara dan menunjukkan bahwa kemenangan besar bukanlah keberuntungan, melainkan buah dari persiapan matang dan determinasi tinggi.

Seluruh elemen tim, mulai dari pelatih, pemain, hingga ofisial harus bersatu demi satu tujuan: juara di rumah sendiri.

Ajang ini bukan hanya soal trofi, tetapi juga tentang pembuktian bahwa generasi muda sepak bola Indonesia siap menatap masa depan dengan optimisme.

Jalan masih panjang, tapi langkah pertama sudah dilalui dengan meyakinkan. Kini saatnya menatap dua laga tersisa dengan semangat juang yang sama, bahkan lebih besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI