Suara.com - Bali United terus mematangkan persiapan menjelang kompetisi Liga Super 2025/2026 dengan menggelar pertandingan uji coba melawan Bhayangkara Presisi Lampung.
Pertandingan ini digelar di markas latihan mereka di Pantai Purnama, Gianyar, Bali. Laga tersebut menjadi sarana pelatih dalam menilai kekompakan tim serta kualitas pemain muda.
Duel antara Bali United dan Bhayangkara Presisi Lampung ini terbagi dalam dua sesi, masing-masing berdurasi 60 menit.
Format dua sesi ini memungkinkan pelatih mencoba berbagai strategi dan formasi. Tujuannya jelas, mencari racikan terbaik menjelang laga perdana di kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia.
Pelatih kepala Bali United, Johnny Jansen, mengaku puas melihat perkembangan permainan timnya dalam pertandingan persahabatan tersebut.
Ia memuji performa anak asuhnya, terutama pada sesi pertama yang dinilai berjalan dengan intensitas tinggi.
“Saya cukup senang menyaksikan pertandingan pertama karena kami bermain bagus. Kami buat banyak kesempatan dan tempo pertandingan lebih tinggi,” ujar Johnny.
Dalam uji coba tersebut, Bali United tampil dengan formasi terbaik di sesi pertama. Mereka menurunkan tujuh pemain asing yang saat ini memperkuat tim.
Tim Serdadu Tridatu mengenakan jersi putih hitam dan langsung mengambil inisiatif serangan sejak menit awal. Hasilnya pun memuaskan, mereka unggul 2-0 atas Bhayangkara.
Baca Juga: Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
Dua gol kemenangan Bali United di sesi pembuka dicetak oleh pemain lokal. Made Andhika Wijaya membuka skor, disusul gol kapten Ricky Fajrin.
Keunggulan ini menunjukkan efektivitas lini depan dan kematangan strategi Bali United dalam menghadapi tekanan tim tamu.
Di sisi lain, sesi kedua menyuguhkan permainan berbeda. Bali United menurunkan mayoritas pemain mudanya yang berasal dari akademi Bali United Youth.
Hal ini menjadi langkah strategis klub untuk mengasah mental bertanding para pemain belia di level kompetisi senior.
Pelatih Bhayangkara, Paul Munster, juga memanfaatkan sesi kedua untuk mengatur rotasi pemain. Tim tamu mengenakan kostum oranye hitam dan langsung menekan sejak awal babak kedua dimulai.
Hasilnya, Bhayangkara sukses membalas kekalahan di sesi pertama dengan mencetak tiga gol.
Pemain Bhayangkara, Sanydher, menjadi bintang lapangan di sesi kedua. Ia mencetak dua gol pada menit ke-7 dan ke-52.
Satu gol tambahan disumbangkan oleh Farid di menit ke-50.
Permainan cepat dan pressing ketat Bhayangkara membuat lini belakang Bali United kesulitan membendung serangan.
Meski kalah 1-3, Bali United tak pulang dengan tangan kosong. Pemain muda Jordan Sette mencetak gol hiburan pada menit ke-58.
Gol ini memperlihatkan potensi besar yang dimiliki pemain muda Bali United dalam menghadapi persaingan di Liga Super mendatang.
Johnny Jansen menganggap laga sesi kedua sebagai bagian penting dalam membentuk karakter tim. Ia mengapresiasi kerja keras para pemain mudanya yang tampil berani menghadapi tekanan.
“Tim kedua itu mereka pemain muda jadi itu sangat bagus untuk bermain di level itu jadi mereka nanti bisa terbiasa bermain di level senior,” tambahnya.
Duel uji coba ini dinilai sangat penting oleh Bali United dalam menatap laga perdana Liga Super musim 2025/2026.
Klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta tersebut dijadwalkan menghadapi Malut United pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Sementara itu, laga pembuka kompetisi dijadwalkan berlangsung pada 8 Agustus 2025 antara Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta.
Laga ini menjadi sinyal dimulainya pertarungan sengit antar klub papan atas Indonesia untuk memperebutkan gelar juara.
Dengan uji coba ini, Bali United tidak hanya mengukur kesiapan teknis tim, tetapi juga membentuk fondasi mental para pemain.
Apalagi, kombinasi antara pemain senior dan muda menjadi fokus utama klub dalam membentuk skuad tangguh yang kompetitif.
Keseluruhan jalannya pertandingan juga memperlihatkan peningkatan kualitas permainan dari kedua tim. Tempo tinggi, penguasaan bola, hingga transisi cepat mewarnai jalannya laga.
Uji coba semacam ini tak hanya penting bagi Bali United, tapi juga untuk Bhayangkara Presisi Lampung sebagai tim pendatang baru yang ambisius.
Keseriusan Bali United dalam mempersiapkan diri menghadapi musim baru patut diapresiasi. M
ereka tidak hanya mematangkan strategi, tapi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk unjuk kemampuan. Inilah bagian dari filosofi klub modern yang ingin berkelanjutan dalam prestasi.
Tentu, hasil dalam laga uji coba bukanlah segalanya. Namun, performa dan pola permainan yang diperlihatkan menjadi tolak ukur penting sebelum memasuki kompetisi resmi.
Dengan laga ini, Bali United menunjukkan kesiapannya menghadapi musim kompetisi yang semakin ketat.
Penting untuk dicatat, Bali United tetap mempertahankan keseimbangan antara rotasi pemain asing dan lokal. Hal ini menjadi strategi jangka panjang dalam menjaga stabilitas tim sepanjang musim.
Keberadaan pemain asing pun terlihat mulai menyatu dengan ritme permainan.
Adapun laga-laga persahabatan semacam ini kemungkinan akan terus digelar hingga mendekati pekan pertama Liga Super.
Ini bagian dari kalender rutin pelatih untuk menyesuaikan taktik dan fisik pemain sebelum laga kompetitif dimulai.