- Donny Warmerdam, eks Ajax dan De Graafschap, harus absen beberapa bulan karena cedera setelah gabung PSIM.
- Ia datang ke Indonesia lewat koneksi pelatih Jean-Paul van Gastel dan langsung disambut hangat suporter.
- Kontrak setahun membuat masa depan Warmerdam fleksibel: bisa lanjut di Asia atau kembali ke Eropa.
Suara.com - Harapan besar PSIM Yogyakarta terhadap rekrutan anyar mereka, Donny Warmerdam, harus tertunda.
Gelandang bertahan jebolan Ajax Amsterdam itu belum sekalipun merasakan atmosfer laga resmi bersama Laskar Mataram di Super League 2025/2026.
Pelatih PSIM, Jean-Paul van Gastel, mengonfirmasi bahwa Warmerdam mengalami cedera cukup serius.
“Donny sayangnya cedera pekan kemarin, jadi dia harus menepi beberapa bulan. Berita buruk buat Donny dan tim,” ujar pelatih asal Belanda itu.
Situasi ini tentu mengecewakan, mengingat Warmerdam datang ke Yogyakarta dengan status eks pemain akademi Ajax yang digadang-gadang bisa menjadi motor permainan tim.
Rekan setimnya, Franco Ramos, turut menyayangkan kondisi tersebut.
“Untuk saya tetap sama, kita mempersiapkan diri melawan Borneo, di mana Donny akan absen. Saya harap yang terbaik buat dia,” kata bek asal Argentina itu.
Jejak Panjang dari Ajax ke Yogyakarta
![Donny Warmerdam, eks Ajax dan De Graafschap, harus absen beberapa bulan karena cedera setelah gabung PSIM Yogyakarta. [Dok. IG PSIM]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/17/20549-donny-warmerdam-eks-ajax-dan-de-graafschap.jpg)
Warmerdam, 23 tahun, menghabiskan 13 tahun karier mudanya bersama Ajax Amsterdam, mulai dari level U-17 hingga Jong Ajax.
Menyitat VoetbalPrimeur, selama periode itu, ia tampil 82 kali, mencetak lima gol dan satu assist, bahkan sempat dipercaya sebagai kapten di beberapa kesempatan.
Baca Juga: Pelatih Brasil Kasihan dengan Rizky Ridho, Kualitas Eropa Main di Liga Indonesia
Pada 2023, ia pindah ke De Graafschap di divisi dua Belanda. Dua musim di sana, ia mencatat 82 penampilan dengan torehan 9 gol dan 7 assist.
Namun kontraknya tidak diperpanjang, membuatnya berstatus bebas transfer.
Kesempatan datang lewat Van Gastel, yang sebelumnya sukses membawa NAC Breda promosi ke Eredivisie.
Lewat komunikasi intensif, Warmerdam akhirnya menerima tawaran PSIM yang baru promosi ke kasta tertinggi Indonesia.
Petualangan Baru, Realita Berat
Bagi Warmerdam, kepindahan ke Indonesia adalah pengalaman perdana di Asia.
Ia mengaku langsung merasakan antusiasme besar suporter ketika hadir di tribun saat PSIM melawan Persib Bandung.
“Saya segera mendengar teriakan: Donny, Donny,” ungkapnya dalam wawancara dengan VoetbalPrimeur.
Meski terkesan dengan sambutan itu, tantangan yang ia hadapi cukup nyata: cuaca panas lembap, lapangan lebih berat, hingga tempo permainan berbeda dengan Eropa.
Beruntung ia tak sendirian, ada Van Gastel di kursi pelatih dan kompatriotnya, Anton Fase, yang membuat adaptasi lebih ringan.
Keluarganya pun mendukung. Orang tua Donny sempat tinggal di Yogyakarta saat awal kepindahan dan berencana kembali lagi pada Oktober.
Namun, cedera yang menimpanya kini bisa jadi ujian besar apakah perjalanan kariernya di Asia akan berlanjut atau justru terhenti lebih cepat.
Masa Depan Masih Terbuka
Warmerdam hanya mengikat kontrak setahun dengan PSIM. Keputusan itu diambil agar ia tetap fleksibel: bisa melanjutkan petualangan di Asia jika sukses, atau kembali ke Eropa bila ada kesempatan lebih baik.
Sebagai mantan pemain timnas Belanda junior, ekspektasi untuk kembali ke panggung Eropa tetap terbuka.
Namun untuk saat ini, Laskar Mataram harus bersiap menghadapi kompetisi tanpa kontribusi sang gelandang Belanda yang digadang-gadang bakal jadi andalan.