Salah satu teknik yang paling mengesankan baginya adalah penggunaan pergerakan kamera yang rumit untuk menciptakan efek tertentu.
"Sebenarnya bukan manusianya yang di-sling, tapi kameranya," kata Erika saat menceritakan pengalaman syuting.
Adegan paling menantang yang dia jalani adalah saat melakukan one shot berdurasi tiga menit di kamar mandi.
"Salah sedikit, harus ulang dari awal. Emosi harus dari nol lagi. Aku enggak boleh nangis, enggak boleh kaget," katanya.
Seperti yang diungkap oleh Awi Suryadi, adegan ini memerlukan pengambilan ulang sebanyak 29 kali dan dilakukan dari pagi hingga malam hari.
Erika Carlina memerankan karakter bernama Naning, salah satu buruh musiman di pabrik gula yang menjadi latar cerita.
Karakter Naning cukup menarik dan menyimpan plot twist penting dalam alur cerita.
Selain Erika, film ini turut dibintangi oleh Arbani Yasiz, Ersya Aurelia, Bukie B. Mansyur, Wavi Zihan, dan banyak lainnya.

Kisahnya tentang sekelompok orang yang bekerja sebagai buruh musiman di sebuah pabrik gula.
Baca Juga: Deretan Fakta Menarik Film Pabrik Gula, Awalnya Tuai Kontroversi Kini Raup Banyak Penonton
Awalnya, suasana kerja tampak normal. Namun perlahan gangguan mistis mulai muncul dan membahayakan sejumlah pekerja.
Teror memuncak ketika salah satu buruh ditemukan tewas mengenaskan di sumur belakang pabrik.
Misteri pun terungkap, pabrik tersebut ternyata berada berdampingan dengan wilayah makhluk halus.
Ketika batas tak terlihat dilanggar, makhluk-makhluk tersebut mulai menuntut nyawa para pekerja.
Meski dipenuhi kritik, keberanian "Pabrik Gula" mengangkat tema supranatural lokal dan perjuangan para pemain dalam mendalami peran layak diapresiasi.
Bagi Erika Carlina, ini menjadi bukti bahwa dia bukan sekadar seleb media sosial, melainkan seorang aktris yang siap total dalam dunia seni peran.