"Udah retake sampe 29 kali tetap jelek,” tulis seorang warganet.
"Retake berkali-kali bukan berarti filmnya otomatis bagus. Kalau gitu, semua film tinggal retake 30 kali aja, biar dapet pujian," kata warganet lain.
Namun tak semua komentar bernada negatif. Ada pula yang mengakui kualitas akting Erika Carlina, meski menilai belum cukup untuk menyelamatkan keseluruhan film.
"Gue akuin aktingnya bagus, tapi ya sebatas itu aja, enggak istimewa," imbuh warganet lain.
![Erika Carlina ditemui di acara film Pabrik Gula di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025). [Tiara Rosana/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/25/43266-erika-carlina.jpg)
Erika Carlina sendiri mengungkap bahwa keterlibatannya di film Pabrik Gula menjadi pengalaman yang sangat berharga, terutama dalam hal pemahaman teknis dunia perfilman horor.
Salah satu teknik yang paling mengesankan baginya adalah penggunaan pergerakan kamera yang rumit untuk menciptakan efek tertentu.
"Sebenarnya bukan manusianya yang di-sling, tapi kameranya," kata Erika saat menceritakan pengalaman syuting.
Adegan paling menantang yang dia jalani adalah saat melakukan one shot berdurasi tiga menit di kamar mandi.
"Salah sedikit, harus ulang dari awal. Emosi harus dari nol lagi. Aku enggak boleh nangis, enggak boleh kaget," katanya.
Baca Juga: Deretan Fakta Menarik Film Pabrik Gula, Awalnya Tuai Kontroversi Kini Raup Banyak Penonton
Seperti yang diungkap oleh Awi Suryadi, adegan ini memerlukan pengambilan ulang sebanyak 29 kali dan dilakukan dari pagi hingga malam hari.