Suara.com - Berpulangnya Ricky Siahaan jadi pukulan telak bagi personel Seringai yang lain.
Tak terkecuali sang penggebuk drum, Edy Susanto atau Edy Khemod, yang membahas betapa pentingnya peran Ricky Siahaan bagi Seringai.
"Kalau kata Sammy, gue adalah napasnya Seringai, Arian adalah pikirannya dan Ricky adalah nyawanya," tulis Edy Khemod di Instagram, Kamis (24/4/2025).
Dengan tak adanya lagi sosok Ricky Siahaan, Edy Khemod melihat nasib Seringai ke depan jadi penuh tanda tanya.
"Buat apa bernapas kalau sudah tidak ada nyawanya?" tanya Edy Khemod.
Entah apakah personel Seringai lain merasakan hal serupa seperti Edy Khemod. Namun bagi Edy, Seringai bukan sekedar band yang bisa asal bongkar pasang personel.
"Buat gue, Seringai lebih dari sekedar kolektif musik. Tapi kumpulan sahabat," kata Edy Khemod.
Ricky Siahaan pun jadi salah satu alasan Edy Khemod bertahan di Seringai sampai saat ini. Dalam urusan bermusik, Edy lebih menitikberatkan pada sifat rekan-rekan kerjanya.
"Gue mau main sama orangnya. Di mana gue bisa bermain dengan teman-teman terdekat yang seleranya nyambung, yang jokes-nya nyambung," jelas Edy Khemod.
Baca Juga: Suasana Kediaman Ricky Siahaan, Dipenuhi Karangan Bunga Duka Cita
Lagi-lagi, Edy Khemod mempertanyakan untuk apa melanjutkan karier bersama Seringai kalau Ricky Siahaan sebagai ruh band sudah tiada.
"Kalau orangnya sudah nggak ada, terus ngapain?" tanya Edy Khemod.
Edy Khemod secara personal pun juga dibuat kebingungan dengan bagaimana cara dia melanjutkan hidup tanpa Ricky Siahaan.
"Gue harus ngapain tanpa Ricky? Gue tidak punya jawabannya," aku Edy Khemod.
Belum ada pernyataan lebih lanjut dari Edy Khemod soal bagaimana Seringai melanjutkan perjalanan tanpa Ricky Siahaan.
Baik Edy Khemod maupun personel Seringai lain masih sama-sama merasakan duka mendalam selepas kepergian sang gitaris.
![Potret Ricky Siahaan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Kamis (24/4/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/25/55923-ricky-siahaan.jpg)
Kabar berpulangnya Ricky Siahaan tersiar dari akun X Freya Fox DJ in Tokyo pada Sabtu (19/4/2025) waktu Indonesia.
"Sudah dikonfirmasi. Meninggal dunia akibat serangan jantung sekitar pukul 22.40 waktu JST," tulis akun tersebut di hari itu.
Ricky Siahaan tutup usia di tengah agenda konser tur Seringai di Tokyo, Jepang. Ia sempat membagikan momen keseruan salah satu band metal Tanah Air itu selama berada di sana.
"Tokyo adalah salah satu kota yang tak akan pernah membosankan. Kami banyak jumpa dan bincang dengan berbagai kawan baru," tulis Ricky Siahaan, beberapa jam sebelum meninggal dunia.
Sebagai informasi, Seringai memang mengagendakan konser tur di wilayah Asia Timur.
Bertajuk Seringai Signature Time Wolves of East Asia Tour 2025, pertunjukan berlangsung selama 11 hari dan dimulai sejak 10 April lalu.
Konser tur Seringai dibuka di Taiwan dengan kunjungan ke tiga kota, yakni Taichung (11 April), Taipei (12 April) dan Kaohsiung (13 April).
Ricky Siahaan pun jadi salah satu personel Seringai yang begitu antusias menyambut gelaran tur mereka.
"Super excited! Pertama kali tampil di Taiwan dan langsung bisa main di tiga kota adalah hal menyenangkan yang sudah lama kami tunggu-tunggu. Senang melihat respons antusias kawan-kawan Taiwan di kolom komentar medsos yang sudah menanti kedatangan Seringai," ungkap Ricky Siahaan soal konser tur Seringai belum lama ini.
Seringai baru melanjutkan perjalanan ke Jepang untuk tampil bersama band-band metal lain dari berbagai negara, sebelum menutup tur mereka dan kembali ke Indonesia.
Jenazah Ricky Siahaan baru tiba dari Tokyo malam kemarin, dan langsung disemayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Prosesi pemakaman Ricky Siahaan rencananya akan digelar esok hari di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat.