Suara.com - Nama Ahmad Dhani terseret ketika pernyataan Bimo eks Netral dibagikan akun Instagram @indonesiavoice_reborn.
Dalam video tersebut, Bimo menyatakan tidak ada musisi Indonesia yang legendaris.
"Musisi Indonesia itu nggak ada yang legend. Nyontek semua konsepnya," ujar Bimo dalam video yang dibagikan pada Minggu, 27 April 2025.
Video itu lalu disambungkan dengan sejumlah lagu hits Ahmad Dhani yang nadanya mirip dengan karya-karya dari luar negeri, hanya diganti liriknya saja.
Lagu-lagu tersebut di antaranya "Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada" Ahmad Dhani ft Chrisye dari "Tears Never Dry" Stephen Simmonds.
Selanjutnya lagu "Perempuan Paling Cantik di Negriku Indonesia" Dewa 19 dari "Follow Me" Chris Norman dan "Cinta Mati II" Mulan Jameela dari "Real Life" Sergio Mendes.
Lagu "Arjuna" Dewa 19 ternyata juga memiliki nada yang mirip dengan "Insensatez" Tom Jobim.
"Cinta Mati III" Mulan Jameela pun merupakan saduran dari "Do You Believe in Love" Michael English yang merupakan lagu favorit Maia Estianty.
Baca Juga: Ahmad Dhani Balas Tuduhan Plagiat! Bongkar Fakta Lagu 'Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada'
Menurut Maia Estianty, lisensi lagu "Do You Believe in Love" Michael English memang dibeli oleh Ahmad Dhani yang merupakan mantan suaminya.
Namun menurut Rayen Pono yang membagikan ulang video pernyataan Bimo eks Netral, fakta tersebut membuktikan bahwa Ahmad Dhani minim kemampuan menciptakan lagu.
"Mau beli secara resmi sekalipun, tetap aja ini namanya minim skill dan originalitas," tulis Rayen Pono pada Selasa, 29 April 2025.
Rayen Pono dan Ahmad Dhani diketahui tengah berseteru. Rayen belum lama ini melaporkan Dhani lantaran mengganti nama marganya, Pono, menjadi Porno.
Pada hari yang sama, Rayen Pono memamerkan lagu ciptaannya yang berjudul "Cinta dari Timur". Lagu tersebut ditegaskan adalah karya original.
"Dari muda saya belajar menulis lagu secara original dari hati dan ketulusan, bukan karena menjiplak ilegal atau beli lagu yang sudah populer secara legal trus ganti-ganti lirik.." tulis Rayen Pono, diduga menyentil Ahmad Dhani.
Aksi saling sindir terus berlanjut dengan postingan Instagram Ahmad Dhani yang membagikan potret salah satu cover album kompilasi sederet musisi kenamaan Tanah Air.
Potret itu memuat lagu "Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada" yang dijelaskan sebagai ciptaan Stephen Simmonds dan Ahmad Dhani.
"Kurang Minat BACA adalah ciri IQ 78," terang Ahmad Dhani membela diri.
Hanya saja pembelaan diri Ahmad Dhani tak membuat Rayen Pono bungkam. Eks personel Pasto tersebut menyinggung balik Dhani dengan pernyataan 'IQ 50'.
"Bikin lagu cuma ganti lirik doang, anak SMA juga bisa apalagi zaman sekarang pakai AI juga bisa bro @ahmaddhaniofficial," kata Rayen Pono sambil membagikan ulang postingan Ahmad Dhani.
Dugaan Rayen menyindir Dhani telah berubah menjadi fakta dengan terang-terangan me-mention akun Instagram-nya.
"Ciri-ciri IQ 50 mau sok keras ngaku pencipta lagu legend law," tandasnya.
Aksi saling sindir di atas bisa dibilang berawal dari pernyataan Bimo eks Netral. Padahal Bimo pernah bergabung di Dewa 19 yang digawangi Ahmad Dhani loh!
Mengenal Bimo eks Netral
Gabriel Bimo Sulaksono atau yang lebih dikenal sebagai Bimo eks Netral merupakan pria kelahiran Jakarta, 22 Desember 1971.
Bersama Bagus Dhanar Dhana dan Didit Saad, Bimo sebagai drummer membentuk band bernama Spektakuler semasa SMA.
Bimo dan Bagus lanjut menekuni dunia musik dengan membentuk band Netral pada November 1992, dengan tambahan personel Miten.
Sayangnya setelah merilis album ketiga pada 1998, Bimo memutuskan keluar dari Netral untuk mengeksplor materi drum dan musik baru.
Bimo kemudian menjadi additional Dewa 19 menggantikan Wong Aksa, tetapi hanya sebentar karena memilih bareng band Romeo. Bimo juga sempat terlibat dalam Ahmad Band.
Kontributor : Neressa Prahastiwi