Hingga akhirnya beredar sebuah video saat Kiki terlihat membantu Belinda memotong daging tersebut.
Selain itu, salah satu menu yang dihidangkan Belinda juga sempat dikritik bahkan disebut sebagai “klorofil” oleh Chef Renatta.
Latar belakang pendidikan Belinda juga disebut lebih bergengsi karena merupakan lulusan sekolah masak Internasional, Le Cordon Bleu, New Zealand. Sementara Kiki hanya merupakan lulusan SMK jurusan Tata Boga.
Dari situ lah kemudian tudingan rasisme mewarnai ajang kontes memasak paling bergengsi itu.
Berbagai komentar kekecewaan ditumpahkan netizen di akun Instagram MasterChef Indonesia.
![Belinda dan Kiki MasterChef Indonesia season 11. [Instagram]](https://media.arkadia.me/v2/articles/rizkautamii/0Kd2W10IAeMAuFh5RufjXJoQoKOU9alu.png)
Netizen menuding bahwa Kiki tidak bisa keluar menjadi juara lantaran ia bukan seorang Chindo.
Nama-nama seperti William Gozali, Stefani Horison, Cheryl Puteri Gunawan, dan Gio turut disebut sebagai bukti dominasi etnis tersebut di ajang itu. Namun kini, kemenangan Fajar di Season 12 menjadi titik balik penting.
MasterChef Indonesia Season 12 menuai banyak komentar positif dari publik. Selain karena kemampuan memasak Fajar yang mumpuni, publik juga merasa stigma yang selama ini melekat berhasil ditepis.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya komentar bernada puas dari para netizen dengan kemenangan yang diperoleh oleh Fajar, selain karena skill memasakanya, stigma Chindo yang biasa melekat juga kini berhasil ditepisnya.
Baca Juga: Chef Juna Kecewa Hasil MasterChef Indonesia Season 11, Awalnya Sempat Jagokan Kiki
Kontributor : Rizka Utami