Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi, Denny Cagur Malah Panen Hujatan Netizen

Sumarni Suara.Com
Senin, 02 Juni 2025 | 14:21 WIB
Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi, Denny Cagur Malah Panen Hujatan Netizen
Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi, Denny Cagur Panen Hujatan (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR RI sekaligus komedian, Denny Cagur, baru-baru ini memberikan pandangannya soal kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim anak bermasalah ke barak militer.

Dalam pernyataannya, Denny menunjukkan ketidaksetujuannya dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat itu.

Menurut Denny, setiap siswa memiliki masalah yang berbeda-beda, tidak melulu yang berkaitan dengan kedisiplinan.

“Siswa itu kan permasalahannya berbeda-beda, belum tentu berhubungan dengan kedisiplinan,” kata Deddy Cagur dikutip dari video yang dibagikan akun @pembasmi.kehaluan.reall pada Senin, 2 Juni 2025.

“Jadi dalam permasalahan yang berbeda-beda, menurut saya harus diselesaikan dengan masing-masing masalah yang berhubungan dengan disiplin, moral, dan etika,” ujar Denny menyambung.

Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi, Denny Cagur Panen Hujatan (Instagram)
Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi, Denny Cagur Panen Hujatan (Instagram)

Anggota DPR di komisi X itu mengusulkan agar para siswa bermasalah ditindak sesuai dengan permasalahannya masing-masing.

“Menurut saya dicari jalan keluarnya per masing-masing siswa yang mengalami masalahnya tersebut, tidak melulu suatu barak militer menjadi satu-satunya solusi,” tuturnya.

Denny meminta agar kebijakan Dedi Mulyadi itu bisa dikaji ulang.

“Menurut saya itu perlu dikaji ulang,” ujar Denny Cagur.

Baca Juga: Kritik Dedi Mulyadi Kirim Siswa ke Barak, FSGI: Tangani Siswa Bermasalah Tak Harus Libatkan TNI

Ia menambahkan bahwa barak militer hanya berfungsi sebagai tempat untuk mendisiplinkan siswa bermasalah, namun tempat tersebut tidak menyediakan kurikulum pendidikan.

“Dalam segi menegakkan disiplin mungkin bisa, tapi sekali lagi TNI tidak memiliki kurikulum dalam bidang pendidikan,” katanya.

Salah satu hal yang dikhawatirkan Denny adalah soal proses belajar mengajar di sekolah yang bisa membuat siswa bisa tertinggal saat berada di barak militer.

“Selain itu juga, jika pendidikan (di barak militer) itu berlangsung selama enam bulan, bagaimana dengan pelajaran si siswa di sekolah, apakah akan tertinggal atau seperti apa,” beber Denny.

Untuk itu ia berharap adanya diskusi lebih lanjut terkait kebijakan mengirim siswa bermasalah ke barak militer.

“Jadi menurut saya memerlukan pembahasan lebih lanjut apakah ini benar-benar yang terbaik,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI