Suara.com - Pertaruhan rumah produksi Visinema untuk mewujudkan mimpi masa kecil Ryan Adriandhy membuat film animasi terbayar lunas.
Per 1 Juni 2025 kemarin, total raihan penonton Jumbo di bioskop resmi melampaui capaian KKN di Desa Penari dan jadi film terlaris Indonesia saat ini.
Rasa-rasanya, baru beberapa hari lalu Ryan mengumumkan bahwa Jumbo telah menembus 10 juta penonton di bioskop.
Ryan yang sejak awal tidak memasang ekspektasi tinggi untuk Jumbo, sampai membuat perayaan khusus yang didedikasikan bagi mendiang ibunya, Helena Camil.
“Kita berhasil, Ma. Dengan izin Allah, kita berhasil, Ma," kata Ryan Adriandhy pada 29 Mei 2025.
Cuma butuh tiga hari untuk Jumbo melewati rekor KKN di Desa Penari, kalau dihitung sejak total penonton mereka di bioskop mencapai 10 juta.

Ryan pun tak berhenti mengucap terima kasih kepada mereka yang berani mempertaruhkan nama besarnya untuk mendukung penggarapan film Jumbo.
Salah satunya seperti hari ini, Senin, 2 Juni 2025, di mana Ryan membuat unggahan khusus untuk Angga Dwimas Sasongko dan Visinema atas kerja samanya dalam proses pengerjaan film Jumbo.
“Thank you Visinema, karena sudah menyambut visiku di 2019, bikin film animasi yang proper,” tutur Ryan Adriandhy.
Baca Juga: 10 HP Android Baterai Tahan Lama 6000 mAh, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Ryan sadar, peluang Jumbo untuk sukses sama besarnya dengan kemungkinan untuk gagal, mengingat belum pernah ada karya animasi Indonesia yang meledak di industri layar lebar.
“Terima kasih udah ngambil resiko besar di diriku, di karya yang secara skala belum ada success story-nya,” kata Ryan Adriandhy.
Namun, Angga Dwimas Sasongko bersama Visinema dengan penuh kesadaran mau menampung ide Ryan untuk menghadirkan film animasi.
Bahkan sejak awal, Angga sudah menegaskan bahwa setiap film yang lahir dari buah kreativitas Visinema bukan tertuju pada keinginan untuk memecahkan rekor apa pun.
“Kita tidak pernah bekerja demi rekor,” bunyi pesan Angga Dwimas Sasongko yang diunggah ulang oleh Ryan Adriandhy.
Idealisme Angga juga yang akhirnya menimbulkan rasa haru dalam batin Ryan, karena berhasil membayar kepercayaan Visinema dengan membawa Jumbo jadi film terlaris Tanah Air.
“Terima kasih untuk tidak terobsesi angka, namun mengizinkanku mencoba maksimal,” ucap Ryan Adriandhy dalam penghujung tulisannya, yang disertai emoji menangis.
Film Jumbo sendiri bercerita tentang Don, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang sering diejek karena tubuhnya yang gempal, sehingga dijuluki 'Jumbo' oleh teman-temannya.
Dikisahkan dalam alur cerita, Don menemukan sebuah buku dongeng berjudul Pulau Gelembung yang ditinggalkan oleh orang tuanya.
Berbekal buku tersebut, Don bertekad untuk mementaskan sebuah pertunjukan seni yang terinspirasi dari cerita di dalamnya, sebagai upaya membuktikan kemampuannya dan mengenang orang tuanya.
Sejak tayang di bioskop pada 31 Maret 2025, film Jumbo memang mendapat banyak respons positif karena punya alur cerita yang menyentuh dan ditampilkan dalam bentuk animasi yang berkualitas tinggi.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya bahkan menyebut penayangan film Jumbo mendapat dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto untuk kemajuan industri animasi Tanah Air.
Ryan Adriandhy pun sempat berencana menyiapkan perilisan versi Directors Cut dari film Jumbo dengan durasi 114 menit, kalau karyanya sukses di bioskop.
"Kalau ini berhasil gitu ya, amin, boleh dong, gue pengin ngeluarin Jumbo Directors Cut," tutur Ryan.
Ryan Adriandhy terinspirasi dari langkah sutradara Angga Dwimas Sasongko yang pernah merilis film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) versi Directors Cut.
"Mas Angga kan kemarin ngerilis NKCTHI tuh, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Habis itu filmnya box office, terus Mas Angga ngeluarin versi Directors Cut," jelas Ryan.
Meski rencana Ryan Adriandhy merilis versi Jumbo lain tidak terealisasi, nyatanya karya impian masa kecil sang komika tetap mengangkasa.