"Mungkin di IKJ juga ini nggak ada ilmunya. Tapi ya, ini masalah eksistensi. Di sini mereka bisa jadi diri mereka sendiri, nggak ada yang nahan," tutur Monty.
Bagi penulis sendiri, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu jadi satu film yang sangat menghibur karena cukup mengikuti gaya berkomedi Rigen, Hifdzi dan Rispo.
Namun, ada baiknya untuk calon penonton yang kurang menerima lelucon berbau sensitif agar berpikir ulang untuk datang menyaksikan GJLS: Ibuku Ibu-Ibu.
Ya, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu kelak memang akan jadi tontonan yang menghibur di bioskop, namun bukan untuk semua kalangan.
Monty Tiwa sendiri pun sempat berkata bahwa belum tentu semua penonton GJLS: Ibuku Ibu-Ibu bisa menerima sajian komedi yang ditampilkan Rigen, Hifdzi dan Rispo.
"Tinggal nanti dari penonton saja, bisa menerima mereka apa adanya juga atau tidak," ucap Monty.
GJLS: Ibuku Ibu-Ibu secara garis besar berkisah tentang upaya Rigen, Hifdzi dan Rispo menggagalkan rencana sang ayah, Tyo (Bucek Deep) untuk menikah lagi setelah istrinya tiada.
![Suasana jumpa pers usai penayangan perdana film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu di XXI Senayan City, Jakarta, Selasa, 3 Juni 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/03/74410-ananta-rispo-dan-rigen-rakelna-untuk-film-gjls-ibuku-ibu-ibu.jpg)
Mereka khawatir, pernikahan kedua Tyo bakal mempengaruhi jatah warisan yang kelak didapat anak-anaknya.
Alur cerita itu juga yang kemudian turut menyajikan konflik keluarga hingga beberapa momen haru yang membuat GJLS: Ibuku Ibu-Ibu jadi lebih berwarna.
Baca Juga: Review Final Destination: Bloodlines, Penantian 14 Tahun yang Worth It
Selain Trio GJLS dan Bucek Deep, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu turut dibintangi Nadya Arina hingga Luna Maya.