Suara.com - Pelimpahan Vadel Badjideh dari penyidik Polres Metro Jakarta Selatan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menyisakan cerita menarik.
Vadel Badjideh, disebut kuasa hukumnya Oya Abdul Malik, sempat melafalkan potongan surat Al-Baqarah saat berhadapan dengan jaksa yang kelak mendakwa dan menuntutnya di pengadilan.
"Tadi di hadapan JPU, Vadel melafalkan surat Al-Baqarah ayat 3 terakhir," kisah Oya di kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 3 Juni 2025.
Vadel Badjideh melakukannya tanpa membuka Al-Qur'an, dan cuma mengandalkan ingatannya saja.
"Itu tanpa baca Al-Qur'an, sudah hafal," beber Oya.
Cerita bermula saat jaksa melihat Vadel Badjideh memakai tasbih.
![Momen pelimpahan Vadel Badjideh dari penyidik Polres Metro Jakarta Selatan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 3 Juni 2025 [Suara.com/Adiyoga Priyambodo].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/03/84843-vadel-badjideh.jpg)
Saat Vadel Badjideh menghadap untuk proses administrasi, jaksa tersebut coba mengetes seberapa dalam ilmu agama sang dancer semenjak mendekam di penjara.
"Kan dia pakai tasbih. Sekarang ibadahnya alhamdulillah lebih bagus dari sebelumnya. Terus ditanya, 'Apa buktinya?'. 'Saya hafal 3 ayat terakhir Al-Baqarah'," kisah Oya.
Perubahan positif Vadel Badjideh selama menghuni Rutan Mapolres Metro Jakarta Selatan pun diharapkan kuasa hukumnya bakal menjadi berkah untuk sang klien.
Baca Juga: Kapolri dan Jaksa Agung Absen, Sidang Nikita Mirzani vs Reza Gladys Ditunda
"Ya buat saya, luar biasa. Mudah-mudahan ini jadi satu lagi momen Allah mengabulkan yang Vadel harapkan dan keluarganya," tutur Oya.
"Mudah-mudahan memang jadi lebih baik. Anggap saja lagi pesantren," imbuhnya.
Sebagai informasi, Vadel Badjideh mulai ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan setelah jadi tersangka tindak asusila terhadap Laura Meizani pada 13 Februari 2025.
Vadel Badjideh dikenakan Pasal 76 D juncto Pasal 81 ayat (1) UU Perlindungan Anak atas sangkaan persetubuhan terhadap anak di bawah umur, yang ancaman penjaranya sampai 15 tahun.
Keluarga Vadel Badjideh pun bergerak cepat dengan langsung mengajukan penangguhan penahanan bagi putra bungsu mereka.
Sang ayah, Umar Badjideh tidak tega kalau harus melihat Vadel menjalankan ibadah puasa seorang diri di balik jeruji besi.
Sayang, permohonan penangguhan penahanan Vadel Badjideh ditolak penyidik, karena kasusnya termasuk tindak pidana dengan ancaman penjara di atas lima tahun.
Namun, keluarga Badjideh pantang menyerah dalam memperjuangkan kebebasan Vadel.
Gagal dengan penangguhan penahanan, keluarga Badjideh mengajukan restorative justice agar Nikita Mirzani mau menyelesaikan masalah dengan Vadel secara kekeluargaan.
Keputusan keluarga Badjideh menyelesaikan konflik dengan Nikita diambil setelah mempertimbangkan wejangan sang ibu, Titin Badjideh.
Menurut Titin, tidak ada manfaatnya untuk keluarga mereka memperpanjang masalah dengan Nikita Mirzani, yang saat ini juga sedang berurusan dengan pelanggaran hukum.
Nikita Mirzani jadi tersangka pemerasan bersama asistennya Mail Syahputra sejak pertengahan Februari 2025.
Keduanya dilaporkan dokter kecantikan Reza Gladys pada 3 Desember 2024, atas dugaan pemerasan Rp4 miliar sebagai syarat menghapus ulasan negatif produk kecantikan Glafidsya.
![Berkas perkara Vadel Badjideh dalam kasus dugaan penodaan anak di bawah umur, telah dikirim ke kejaksaan. [Tiara Rosana/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/23/93369-vadel-badjideh.jpg)
Sama seperti Vadel Badjideh, Nikita Mirzani juga ditahan bersama Mail di Mapolda Metro Jaya sejak 4 Maret 2025.
Sayangnya, upaya membebaskan Vadel Badjideh lewat restorative justice tetap tidak membuahkan hasil.
Sampai pada 6 Mei 2025 lalu, Vadel Badjideh sempat mengeluh ke keluarganya tentang proses pemberkasan perkara yang terlalu lama.
"Kalau nggak ngeluh, ya bohong juga ya. Udah mulai jenuh, udah terlalu lama. Keluh kesahnya ke mama, 'Gimana ini kelanjutannya?'," aku salah satu kakak Vadel, Martin Badjideh saat itu.
Hingga akhirnya, Polres Metro Jakarta Selatan memastikan perkara Vadel Badjideh tinggal dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan untuk disidangkan.
"Dalam waktu dekat ini, akan kami limpahkan tahap dua ke kejaksaan," ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih dalam sebuah wawancara, Senin, 2 Juni 2025.
Vadel Badjideh rencananya akan dititipkan di Rutan Cipinang sampai 20 hari ke depan, sembari menunggu berkas dakwaan jaksa selesai dan siap disidangkan.
Kasus tindak asusila terhadap Laura Meizani sendiri dilaporkan Nikita Mirzani ke Polres Metro Jakarta Selatan pada September 2024.
Selain persetubuhan, Laura Meizani juga disebut Nikita pernah diminta Vadel Badjideh untuk menggugurkan kandungan lewat praktek aborsi.
Vadel pribadi bersikeras membantah tudingan Nikita Mirzani, bahkan sampai setelah dirinya dipertontonkan di hadapan awak media sebagai tersangka.