Rayen Pono Sentil Segerombolan Perusak Industri Musik, Ahmad Dhani Cs Persis Kim Jong Un?

Yohanes Endra Suara.Com
Kamis, 05 Juni 2025 | 17:45 WIB
Rayen Pono Sentil Segerombolan Perusak Industri Musik, Ahmad Dhani Cs Persis Kim Jong Un?
Rayen Pono Sentil Segerombolan Perusak Industri Musik [Instagram/rayenpono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rayen Pono mendadak mengunggah sebuah narasi mengatakan ada sekelompok orang yang ingin merusak industri musik Tanah Air.

Awalnya, dia menyoroti tentang beberapa kasus pencipta lagu yang meminta royalti langsung pada penyanyinya. Bahkan menuntut ganti rugi hingga miliaran karena dianggap tak pernah izin membawakan lagu mereka.

Kasus itu antara lain menimpa Agnez Mo, Lesti Kejora hingga paling baru Vidi Aldiano.

Menurut Rayen, sejak kehebohan soal royalti yang dituntut pencipta lagu langsung dari penyanyinya ini gara-gara Ahmad Dhani.

Dhani bersama beberapa rekan musisi yang tergabung dalam Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) memang sangat memperjuangkan direct license atau royalti dibayar langsung ke pencipta lagu.

"Kegaduhan ini semua berawal dari gerombolan yang ingin kelihatan seperti hero padahal niatnya nggak baik," celetuk Rayen.

Mantan personel Pasto ini sampai mengibaratkan gerombolan yang diduga menyindir Ahmad Dhani cs seperti pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Rayen Pono sindir Ahmad Dhani? [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Rayen Pono sindir Ahmad Dhani? [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

"Mereka ini ibarat "Kim Joung Un yang sedang meneriakan HAM"," tambahnya.

Aksi yang dilakukan tersebut sebenarnya bertentangan dengan Undang-undang.

Baca Juga: Detik-Detik Ari Lasso Mundur Sebagai Vokalis Dewa 19, Lagu Hitam Putih Jadi Saksi

"Teriak keadilan tapi menabrak hukum, Undang Undangan dan keadilan itu sendiri, tapi nanti ujung-ujungnya gabung sama LMK. Inginku teriak...," ungkanya.

AKSI sendiri memang menentang sistem royalti yang dibayarkan melalui Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).

Mereka menilai lewat LMK sistemnya kurang transparan sehingga bisa merugikan pencipta lagu.

Sementara itu lawan dari AKSI adalah Vibrasi Suara Indonesia alias VISI yang mewadahi para penyanyi.

VISI ingin pembayaran royalti tetap melewati LMK yang sudah dibentuk dan selama ini dinilai menjalankan tugasnya dengan baik.

Di bagian captionnya, Rayen kembali memberikan sindirian jika gerombolan yang menginginkan direct license seolah ingin merusak industri musik.

"Kegaduhan yg diciptakan pelan-pelan akan merusak industri musik secara holistik," komentar netizen.

Sebuah harapan besar dari pria 42 tahun ini agar pemerintah terlibat untuk menyelesaikan polemik ini dengan bijak.

"Sudah saatnya Pemerintah harus bersuara dengan Otoritasnya lewat output apapun untuk menjadi panduan yang resmi untuk Stake Holder Musik maupun Penegak Hukum," pungkasnya.

Beberapa netizen terlihat mendukung pernyataan pria bernama lengkap Rayendie Rohy Pono ini.

"Betul, kalau sistemnya nggak benar ya diperbaiki bukan menyerang penyanyi dengan tuntutan riyalti dengan narasi "tidak izin ke pencipta lagu"," komentar netizen.

"Tag aja orangnya bang," pinta netizen lain.

"Betul banget lagi wkwkwk lebih tepat nya bingung cari *duit* ke mana lagi (bahasa halus nya gitu)," timpal lainnya.

Namun juga ada netizen yang mencibir Rayen karena sekarang vokal menyindir Dhani.

"Yah nyari tenar lagi, kirain pansos kemarin udah bikin tenar, eh gak taunya belum tenar juga. Semangat deh bang, sampai di titik tenar dan popularitas karna sensasi bukan karya seni, mau bikin karya seni yaa juga gak laku. Gimana dong," komentar netizen.

"Ada juga gerombolan bawaain lagu orang tanpa permisi, dan Adab pun ditinggalkan," balik netizen menyindir.

Ada juga yang membela Dhani cs tentang ingin sistem pembayaran royalti yang baru.

"Kalau tidak seperti ini kapan industrinya membaik, Penyanyi semakin kaya menggunakan karya cipta orang lain, dan pencipta capek-capek bikin karya mendengarkan referensi cord, lirik, tapi tidak bikin mereka sejahtera, apa mau yang seperti ini aja? Yang namanya hidup pasti bergerak maju, ini diajak maju dibilang gerombolan," komentar lainnya.

Rayen Pono "Dendam" dengan Ahmad Dhani?

Bukan soal royalti, Rayen Pono merasa dipermalukan oleh Ahmad Dhani karena dijadikan nama marganya dijadikan bahan bercandaan.

Meski Dhani sudah meminta maaf, namun pelantun Be My Self Again itu tetap melaporkan ayah Al El Dul ke polisi.

Dia menilai Dhani tak tulus meminta maaf padanya karena masih kedapatan memplesetkan nama Pono menjadi Porno di kesempatan lain.

Kelanjutan kasus pelaporan Rayen pada Dhani pun sampai sekarang masih diproses pihak kepolisian.

Kontributor : Tinwarotul Fatonah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI