Tidak hanya membahas soal kerusakan lingkungan, Cinta juga menyoroti kondisi kesehatan masyarakat Papua usai adanya aktivitas tambang nikel tersebut.
“Kerusakan ini bukan cuma soal hilangnya budaya, yag terjadi sekarang juga fatal terhadap kesehatan warga Papua,” kata Cinta.
“Penebangan hutan dan tambang nyebarin debu ke udara, ngeracunin air,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Cinta juga mengungkap bahwa desa-desa di sekitar tambang telah melaporkan bahwa mereka mulai penyakit kulit dan gangguan pernapasan.
Dengan pernyataan menohok, Cinta menyindir para penguasa yang haus kekayaan namun mengorbankan nasib jutaan rakyat.
“Bahwa segelintir orang memilih kekayaan di atas nasib jutaan rakyat,” katanya
“Bahwa saat kalian berjuang beli beras dan bayar uang sekolah mereka malah jual masa depan negeri ini demi mobil mewah, villa di luar negeri, dan rekening dengan uang berlimpah,” ujar Cinta menyambung.
Di akhir video, Cinta kembali mengajak para pengikutnya untuk bersuara soal Raja Ampat yang kini menjadi ladang bisnis bagi elite-elite tertentu.
“Raja Ampat bukan sekadar pulau, ini peringatan. Kalau kita diam aja, apalagi yang kelompok serakah ini bakal rebut?” ujarnya.
Baca Juga: Kun Wardana Kasih Sederet Alasan Kenapa Raja Ampat Tak Boleh Jadi Lahan Tambang
Selain Cinta Laura, beberapa figur pubik sebelumnya juga telah menyerukan tagar #SaveRajaAmpat.
Mereka di antaranya ada Denny Sumargo, Angela Gilsha, Nadine Chandrawinata, Kunto Aji, hingga Richard Kyle.
Sebelumnya, Greenpeace Indonesia menyurakan penolakan terhadap aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat. Penolakan disampaikan di acara Indonesia Critical Minerals Conference & Expo di Hotel Pullman, Selasa, 3 Juni 2025.
Menurut Kepala Kampanye Hutan Greenpeace Global untuk Indonesia Kiki Taufik, bila aktivitas tambang terus dibiarkan wilayah Raja Ampat bakal rusak.
Sementara, dampak kerusakan saat ini sudah terjadi di beberapa wilayah seperti Wawonii, Halmahera, dan Kabeana.
Kontributor : Rizka Utami