Suara.com - Luna Maya mengungkapkan rasa bangganya menjadi pengguna aktif BPJS Kesehatan.
Hal tersebut disampaikannya dalam salah satu episode terbaru podcast TS Media.
Luna secara terbuka menceritakan pengalamannya memanfaatkan fasilitas jaminan kesehatan pemerintah tersebut untuk pengobatan sang ibunda.
Diungkap oleh istri Maxime Bouttier itu, sang ibu pernah beberapa kali menjalani operasi karena terjatuh.
"Saya (pakai) BPJS lho dari dulu. Ibu saya operasi beberapa kali jatuh, BPJS. Bangga gue, karena lumayan lho 100 juta lebih lho itu, 120 juta," ujar Luna seperti dikutip pada Selasa, 1 Juli 2025.
"Diganti pennya, gimana ya namanya juga orang tua. Wah orang tua nih nggak bakal diganti sama BPJS. Ternyata diganti. Bangga lho saya," tuturnya lebih lanjut.
Pernyataan itu sontak menuai banyak reaksi di media sosial. Netizen ramai memberikan komentar.
Sebagian besar mengapresiasi keterbukaan Luna dalam menggunakan fasilitas negara yang sering kali dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat menengah ke atas.
Ada pula yang menilai bahwa pengalaman positif Luna bisa menjadi contoh bahwa BPJS Kesehatan memang bisa diandalkan, selama penggunaannya sesuai prosedur dan kelas layanan yang dipilih.
Baca Juga: Luna Maya Perankan Suzzanna Lagi, Kariernya Mulai Dibandingkan dengan Syahrini Usai Nikah
Beberapa komentar menyebut bahwa pelayanan yang diterima Luna Maya kemungkinan berasal dari kepesertaan BPJS Kelas 1.

"BPJS Kelas 1 pasti pelayanannya bagus, dari faskes tingkat pertama sampai rumah sakit semuanya oke. Coba bandingkan dengan KIS atau asuransi yang gratis, pasti rasanya beda," tulis salah satu netizen.
Netizen lain menyinggung perbedaan pelayanan berdasarkan kelas. Begitu pula degan obat-obatan yang diberikan.
"Soalnya, berdasarkan pengalaman saya waktu mengantar orang tua berobat, ada ibu-ibu di sebelah yang bercerita, 'Mbak, obatnya nggak sampai satu bulan, jadi saya beli sendiri kalau habis di apotek,'" tulis netizen.
"Dalam hati saya berpikir, 'Masa sih?' Karena kalau orang tua saya, obatnya pasti cukup sampai jadwal kontrol berikutnya. Menurut saya, memang beda kelas, beda pelayanan," lanjut netizen tersebut.
Pernyataan ini memicu diskusi lebih luas tentang sistem kelas pada layanan BPJS Kesehatan.
Seperti diketahui, BPJS saat ini membagi peserta ke dalam tiga kelas berdasarkan besaran iuran bulanan dan fasilitas rawat inap yang didapat.
Per Juni 2025, iuran BPJS Kelas 1 sebesar Rp150.000 per bulan per orang, dengan fasilitas rawat inap 2-4 orang per kamar dan beberapa tambahan seperti AC, TV, hingga fleksibilitas memilih dokter spesialis.
Kelas 2 sebesar Rp100.000 per bulan per orang, fasilitas rawat inap 3-5 orang per kamar, sementar Kelas 3 Rp42.000 per bulan per orang (dengan subsidi Rp7.000), dan fasilitas rawat inap 4-6 orang per kamar.
Perlu diketahui bahwa perbedaan pelayanan ini umumnya terbatas pada aspek kenyamanan non-medis.
Dalam hal tindakan medis, obat-obatan, dan prosedur pengobatan, BPJS menjamin kesetaraan standar pelayanan untuk semua kelas.
Selain BPJS Kesehatan reguler, masyarakat miskin dan tidak mampu juga dilindungi lewat program Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Berbeda dengan peserta BPJS mandiri, pemegang KIS tidak perlu membayar iuran bulanan karena seluruh biaya ditanggung negara.
Namun karena berbasis bantuan sosial, akses layanan mungkin berbeda dibanding peserta mandiri, terutama dalam hal antrean atau fasilitas kamar.
Pengalaman Luna Maya yang membanggakan BPJS membuka kesadaran bahwa jaminan kesehatan negara ini bukan hanya untuk kalangan tertentu.
Asuransi kesehatan yang disediakan oleh negara itu dimanfaatkan oleh siapa pun, termasuk publik figur ternama, asal dikelola dengan baik.
"Kalau kita sehat, itu bonus. Tapi jangan sampai kalau ada apa-apa kita nggak siap dengan insurance," tutup Luna Maya dalam podcast tersebut.
Kontributor : Chusnul Chotimah