Suara.com - Film horor terbaru bertajuk Hotel Sakura siap meramaikan bioskop Tanah Air mulai 10 Juli 2025.
Diproduksi oleh Kakatua Pictures dan HERS Production, film ini menawarkan pendekatan baru dalam genre horor Indonesia, yakni dengan menggabungkan elemen budaya Jepang, trauma emosional, dan teror spiritual dalam satu narasi yang mendalam.
Disutradarai Khristo Damar Alam dan ditulis oleh Upi Avianto, Hotel Sakura disebut berbeda dari kebanyakan film horor lokal yang mengandalkan jump scare.
Film ini justru menghadirkan ketegangan melalui atmosfer sunyi, emosi mendalam, dan pengalaman batin tokoh-tokohnya.
"Horor bukan cuma soal hantu yang menyeramkan. Kami ingin menampilkan bagaimana rasa bersalah dan trauma bisa jadi bentuk ketakutan tersendiri yang nyata," ujar Rahul Mulani, produser dari HERS Production dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.
![Jumpa pers film Hotel Sakura di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini. [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/06/13807-jumpa-pers-film-hotel-sakura-suaracomtiara-rosana.jpg)
Film ini terinspirasi dari cerita mistis hotel tua yang pernah nyaris dijadikan lokasi syuting.
Khristo Damar, sang sutradara, mengungkap bahwa tempat tersebut mengalami gangguan spiritual dan tidak bisa digunakan. Pengalaman itulah yang akhirnya menjadi fondasi cerita Hotel Sakura.
"Salah satu hotel yang kami kunjungi bahkan tidak bisa digunakan karena gangguan-gangguan yang kami alami sendiri. Dari situ, kami mulai membangun dunia Hotel Sakura," jelas Khristo.
Selain berdasarkan kisah nyata, film ini juga banyak menyerap nuansa horor Jepang era 1990-an yang dikenal sunyi, lambat, tapi membekas.
Baca Juga: Asri Welas Ingat Pahitnya Pernikahan Usai Dengar OST Film La Tahzan
Atmosfer tersebut dipadukan dengan pendekatan emosional terhadap karakter utama, yang membuat Hotel Sakura terasa personal sekaligus mencekam.
![Jumpa pers film Hotel Sakura di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini. [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/06/56451-jumpa-pers-film-hotel-sakura-suaracomtiara-rosana.jpg)
Menurut produser HERS Production lainnya, Neivy Vilany, horor menjadi genre yang sangat dekat dengan masyarakat Indonesia.
"Horor adalah bagian dari budaya kita. Tapi Hotel Sakura mencoba membawa cerita horor ke arah yang lebih menyentuh, bukan sekadar menakutkan," tuturnya.
Hotel Sakura bercerita tentang Sarah (Clara Bernadeth), seorang perempuan yang diliputi rasa bersalah atas kematian ibunya.
Dalam usahanya untuk kembali 'bertemu' Sarah mengikuti sebuah ritual spiritual yang justru membuka pintu ke dunia arwah.
Di sana, dia bertemu Setsuko, arwah perempuan Jepang yang penuh dendam dan menyimpan masa lalu kelam.