Bisnis Kue Anang dan Ashanty yang Sudah 6 Tahun Mendadak Tutup, Bangkrut?

Ferry Noviandi Suara.Com
Kamis, 31 Juli 2025 | 07:45 WIB
Bisnis Kue Anang dan Ashanty yang Sudah 6 Tahun Mendadak Tutup, Bangkrut?
Bisnis kue Anang dan Ashanty, Lu'miere yang sudah enam tahun mendadak tutup. (Dok: Istimewa)

Suara.com - Ashanty mengumumkan bisnis kue yang sudah berjalan enam tahun terpaksa harus ditutup.

Melalui akun Instagram-nya, istri Anang Hermansyah itu mengunggah momen indah yang menjadi kenangan bersama bisnis kuenya yang bernama Lu'miere.

Sambil mengunggah video penuh kenangan, Ashanty mengucapkan terima kasih pada pelanggan serta minta maaf karena harus tutup.

Sayangnya, dia tak menjelaskan apa alasan bisnis kuenya ditutup secara mendadak.

"Terima kasih atas kesetiaan dan dukungan para Lumers sampai saat ini! Enam tahun bertahan di tengah segala suka dan duka, bahkan semua pencinta Lumers selalu setia sampai hari ini. Maafkan kami. Love, Lu’miere," tulis Ashanty, pada Rabu, 30 Juli 2025.

Banyak yang sedih karena bisnis kue Ashanty dan Anang ini dinilai sangat enak. Namun ada juga yang sangat optimis kalau mereka akan membuat gebrakan baru.

"Buuund, jangan tutup aku cinta Lumiere," komentar warganet sedih. "Ditunggu gebrakan selanjutnya Bunda!" kata warganet lain.

Ada juga yang menyebut jika bisnis kue seperti yang dilakukan Ashanty dan Anang memang cukup berat di masa seperti sekarang.

Baca Juga: 10 Fakta Sengketa Tanah Warisan Ashanty, Klaim Ganda hingga Dugaan Mafia Tanah

"Persaingan bisnis dan usaha semakin kejam, apalagi di dunia F&B, bakery dan sejenisnya. Harga dan kualitas bersaing ketat, bertahan enam tahun bukan perjalanan mudah, semoga di beri rezeki di tempat lain," kata seorang warganet memberikan dukungan.

Bukan hanya warganet biasa, anak Anang Hermansyah dan Ashanty, Aurel Hermansyah juga ikut kaget dengan penutupan toko kue orangtuanya.

Menurut Aurel banyak kenangan yang sudah terjadi di toko itu termasuk pertemuannya dengan sang suami, Atta Halilintar.

Anang dan Ashanty. [Instagram]
Bisnis kue Anang dan Ashanty yang sudah dijalani selama enam tahun harus tutup. [Instagram]

"Shock.. sedih banget! Padahal dulu di sini jadi tempat kita kumpul bareng," komentar Aurel Hermansyah.

Ashanty pun tak menjelaskan apa alasannya, namun dia justru meminta maaf pada Aurel. "Kak sorry," balasnya pada postingan Aurel

Namun dari postingan akun Lu'miere Pusat, ternyata yang ditutup hanya kantor pusatnya saja yang berada di Panglima Polim, Melawai, Jakarta Selatan.

Semetara di beberapa tempat lain tidak ditutup. Bahkan di beberapa daerah masih buka.

"Jangan sedih untuk para pencinta Lumiere karena ada beberapa outlet lumiere yang masih buka. Berikut outlet lumiere yang masih buka: Mall Green Pramuka Square, Mall Pim 3, Manado, Cirebon, Bekasi," keterangan yang disampaikan akun Lumiere Pusat pada Rabu, 30 Juli 2025.

Lu'miere didirikan oleh Anang Hermansyah dan Ashanty pada tahun 2020.

Bisnis kue ini memulai perjalanannya dengan fokus pada produk-produk yang "meleleh" (lumer), sehingga nama "Lu'miere" yang dalam Bahasa Prancis berarti "cahaya" juga diambil dari konsep "lumer" tersebut.

Meskipun berdiri di tengah situasi pandemi COVID-19 pada tahun 2020, Lumiere tetap eksis dan bahkan bisa berkembang pesat, salah satunya berkat dukungan dari para "jastip" (penyedia jasa titip) untuk beberapa kota di luar Jakarta.

Sejak saat itu, Lumiere terus berekspansi dengan membuka banyak cabang di berbagai kota di Indonesia. Anang dan Ashanty serius dalam mengembangkan bisnis Lumiere.

Mereka telah menargetkan pembukaan banyak cabang, bahkan Ashanty pernah menargetkan 100 cabang Lumiere pada 2023 dengan dua model tempat: Lumiere Bistro dan Lumiere (khusus take away).

Pada 2022, Lumiere juga bergabung dengan Dailybox Group, sebuah start-up F&B multiplatform, yang membantu dalam pengembangan dan ekspansi bisnis.

Pasangan ini juga sering berinteraksi langsung dengan pelanggan di toko, menunjukkan komitmen mereka terhadap bisnis ini.

Secara keseluruhan, Lumiere merupakan bisnis kue yang sukses berkat kombinasi kualitas produk yang dijaga, variasi menu yang menarik, strategi pemasaran yang didukung popularitas pemilik, serta ekspansi cabang yang agresif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI