Suara.com - dr Richard Lee ikut mengomentari 34 produk berbahaya yang dirilis BPOM, salah satunya disorot karena diduga milik Sheila Saukia.
Richard Lee mengaku tak terkejut lantaran sudah mengulas hampir semua produk yang diumumkan sekitar dua tahun lalu.
Termasuk krim MC yang pernah diulas Richard Lee langsung di depan Sheila Saukia.
"Itu produknya dari aku," ungkap Shella Saukia saat diwawancara Richard Lee tahun 2023.
Shella Saukia mengungkap produk MC sudah tidak diproduksi lantaran mendapat teguran dari BPOM.
"Yang dari kami itu pure ada etiket biru. Dan itu juga cuma tiga bulan, empat bulan, karena udah ditegur langsung sama orang BPOM, cut. Sudah tidak ada," jelasnya.
Richard Lee pun mengaku ikut melaporkan produk Shella Saukia kepada BPOM.
Karena itu, alasan BPOM baru mengumumkan skincare berbahaya sekarang menjadi pertanyaan besar bagi Richard Lee.
"Aku agak menyesalkan kenapa baru 2025 diumumkan ke masyarakat. Kalo diumumkan tahun 2023 dan 2024, konsumennya masih banyak, yang beli masih banyak," tutur Richard Lee dalam unggahannya di Instagram pada Senin, 4 Agustus 2025.
Baca Juga: 7 Tips Menghindari Kosmetik Berbahaya, Teliti Dulu Sebelum Membeli!
"Kalau diumumin pada waktu itu dan orang jadi nggak pakai, BPOM menyelamatkan banyak wanita Indonesia," sentilnya.
Secara blak-blakan, Richard Lee menilai BPOM terlambat mengumumkan. Padahal 34 produk yang diumumkan sudah tidak ada lagi di pasaran.
"Jadi kalau diumumin tahun 2025 hanya menimbulkan huru-hara aja, hanya menimbulkan polemik saja. Yang pakai juga tidak ada lagi," kata Richard Lee.
Yang juga menjadi pertanyaan Richard Lee, alasan BPOM membutuhkan waktu sampai dua tahun untuk merilis daftar produk berbahaya.
Selain itu, Richard Lee menemukan beberapa brand yang 'bermasalah' tetapi tidak masuk dalam daftar produk berbahaya yang dirilis BPOM.
"Kriteria pengumuman BPOM ini seperti apa?" tanya Richard Lee.
BPOM pun dirasa tebang pilih, mengingat Mira Hayati divonis 10 bulan penjara karena produk kecantikannya mengandung merkuri.
Sementara produk MC dalam rilisan BPOM tidak menyertakan nama PT sehingga tidak bisa menyalahkan Shella Saukia.
Apalagi Shella mengaku sudah menarik produk MC di pasaran. Kemungkinan ada yang memalsukan produk MC, apalagi tidak ada etiket birunya.
"32 produk ada nama PT-nya. Yuk bisa yuk kita masukin penjara supaya kapok dan nggak pakai hidrokuinon lagi," tutup Richard Lee.
Komentar Richard Lee rupanya membuat ia dianggap berpihak kepada Shella Saukia.
Sebagaimana diketahui, huru-hara produk skincare saat ini membuat sejumlah figur publik main kubu-kubuan.
Yang terlihat jelas adalah kubu dr Reza Gladys (DRG) vs Nikita Mirzani (NM). Shella Saukia (SS) sendiri berkubu dengan DRG untuk memenjarakan NM.
Richard Lee menegaskan komentarnya tentang produk berbahaya yang dirilis BPOM bukan terkait dengan kubu-kubuan kasus skincare.
"Saya nggak bela siapa pun. Saya nggak di timnya DRG, saya nggak di timnya SS, saya juga nggak di timnya NM," tegas Richard Lee.
Padahal telah dijelaskan Richard Lee bahwa ia yang melaporkan produk Sheila Saukia ke BPOM dan langsung mewawancarainya di podcast.
"Saya di kubu saya sendiri dan tidak bela siapa-siapa, dan tidak akan menyerang orang secara membabi buta," sambung suami dr Reni Effendi tersebut.
lebih lanjut, Richard Lee hanya heran alasan produk MC diduga milik Shella Saukia satu-satunya yang digoreng. Padahal ada lebih dari 30 produk berbahaya yang diumumkan BPOM.
"Kalian itu lebih suka huru-haranya, perseteruan artisnya, kubu mana dengan kubu mana, siapa yang menang, siapa yang kalah, atau sebenarnya pengin memberantas skincare abal-abal?" sindir Richard Lee.
Oleh sebab itu, Richard Lee menilai tidak seharusnya Shella Saukia menjadi satu-satunya yang disalahkan.
"Kalau saya benar, Alhamdulillah. Kalau saya salah, tolong dikasih tau. Tapi jangan main pukul rata pakai asumsi," pungkasnya.
Kontributor : Neressa Prahastiwi