Suara.com - Baru-baru ini K.H. Abdurrahman Al-Kautsar atau yang akrab disapa Gus Kautsar menceritakan pengalaman tak menyenangkan dalam sebuah acara.
Di hadapan ribuan jamaah, Gus Kautsar mengaku baru saja menjadi korban pencatutan nama. Pelakunya adalah orang dekat, yakni seorang santri.
Tak tanggung-tanggung, aksi penipuan dengan mencatut namanya itu telah merugikan banyak pihak hingga ratusan juta rupiah.
Putra K.H. Nurul Huda Djazuli dari Ponpes Al-Falah Ploso, Kediri ini merasa perlu melakukan klarifikasi. Tujuannya untuk menghentikan praktik penipuan yang merusak nama baiknya tersebut.
"Saya ini baru saja diberi cobaan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ujar Gus Kautsar ketika memulai ceritanya dilansir dari Youtube Santri Salaf, Minggu 3 Agustus 2025.
Awalnya, Gus Kautsar membahas perihal undangan pengajian yang datang padanya.
Ia menegaskan bahwa kemungkinan dirinya bisa menghadiri undangan umum sangatlah kecil, yakni sekitar 5-10 persen. Hal ini karena memenuhi undangan hukumnya sunnah, bukan wajib.
"Anda semua harus sadar dari awal bahwa potensi saya datang itu 5 sampai 10 persen," tegasnya.
Gus Kautsar meminta agar para pengundang tidak terlalu berharap dan kecewa jika dirinya berhalangan hadir.
Baca Juga: Direktur Mie Gacoan Jadi Tersangka Pelanggaran Hak Cipta Lagu, Kinerja LMK Disentil
Celah inilah yang tampaknya dimanfaatkan oleh oknum santrinya untuk menjual namanya dan melancarkan aksi penipuan.
Gus Kautsar lantas mengungkap modus yang digunakan oleh santrinya yang disebut "tidak amanah" dalam melakukan penipuan.
Ia mengatakan pelaku biasanya menghubungi para pengundang atau jamaah lain dan meminta sejumlah uang dengan berbagai dalih yang mengatasnamakan Gus Kautsar.
"Ternyata dia ini tidak amanah. Sama sekali tidak amanah," katanya.

Salah satu modus yang paling membuatnya terkejut adalah permintaan uang muka (DP) dan barang mewah agar Gus Kautsar bersedia hadir di sebuah acara di Hong Kong.
"Ada yang laporan bilang kalau saya tidak mau datang kalau gak dikasih DP sekian puluhan juta dan saya harus dibelikan iPhone 16," kata Gus Kautsar menirukan laporan yang ia terima.
Gus Kautsar menegaskan kalau dirinya sudah memiliki iPhone 16 sejak handphone seri itu belum masuk ke Indonesia.
Tak hanya itu, modus serupa juga digunakan pelaku untuk acara di Korea. Pelaku meminta uang senilai puluhan juta rupiah dengan alasan Gus Kautsar kekurangan dana untuk mengurus visa.
"Korbannya (rugi) Rp 30 juta, Rp 25 juta," sebut Gus Kautsar.
Gus Kautsar merasa sangat malu atas kejadian ini, terlebih pelakunya adalah orang yang sudah ia anggap seperti anak sendiri dan mendampinginya selama lebih dari 11 tahun.
"Saya itu malu banget, apalagi di antara korbannya itu Bupati Kediri," ungkapnya.
Bahkan, uang sumbangan dari para jamaah untuk kegiatan rutinan pun tak luput dari sasaran.
Gus Kautsar mengaku baru menyadari bahwa banyak sumbangan dalam jumlah besar yang tidak pernah sampai kepadanya.
"Ternyata sumbangan yang masuk ketika rutinan itu juga jutaan, tidak hanya Rp 100-200 ribu," jelasnya.
Atas kejadian ini, Gus Kautsar menyatakan siap bertanggung jawab dan mempersilakan siapa saja yang merasa dirugikan untuk menagih langsung kepadanya.
"Ini saya juga minta maaf kepada semuanya, kalau bisa diikhlaskan ya diikhlaskan. Tapi, kalau gak bisa ya silahkan gak papa Anda bisa tagih itu, tidak usah khawatir," ujar Gus Kautsar.
Sebab, Gus Kautsar merasa penipuan yang dilakukan santrinya ini juga kesalahannya.
"Karena apapun, ya itu adalah kesembronoan dan kesalahan saya," ujarnya.