Suara.com - Polemik royalti antara Ari Lasso dan Wahana Musik Indonesia (WAMI) terus memanas.
Setelah Ari menggagas petisi audit terbuka, pihak WAMI pun buka suara.
Presiden Direktur WAMI, Adi Adrian menegaskan pihaknya tidak keberatan jika ada pihak yang meminta audit dilakukan.
Namun, keyboardis KLa Project inni mengingatkan bahwa semua harus mengikuti prosedur yang berlaku.
"Ada yang bilang, 'wah diaudit lagi', no problem kita. Tapi kan semua ada aturan main ya," kata Adi Adrian dalam jumpa pers di kantor WAMI, di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan pada Selasa, 19 Agustus 2025.
![Ari Lasso saat ditemui usai akad nikah Al Ghazali dan Alyssa Daguise di Hotel The St. Regis, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Senin, 16 Juni 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/16/72093-ari-lasso.jpg)
Adi menyebut WAMI selama ini sudah rutin menjalani audit tahunan tanpa harus diminta.
Audit tersebut dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) ternama yang masuk jajaran 10 besar dunia yakni Forvis Mazars.
Bahkan, hasil audit WAMI mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), yang merupakan status tertinggi dalam laporan keuangan.
"WAMI ini kami diaudit terus. Dari 2022 sampai 2024 kami diaudit terus. Jadi tanpa diminta pun, kami memang melakukan audit," ucap Adi.
Baca Juga: Polemik Royalti Ari Lasso, WAMI Meradang: Seakan-akan Kita Enggak Bisa Kerja
"Secara status itu paling tinggi, dan tidak ada hal yang bermasalah," imbuhnya menegaskan.
Lebih lanjut, Adi Adrian menegaskan bahwa laporan audit dapat diakses publik melalui situs resmi WAMI.
![Adi Adrian, personel KLa Project ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (9/9/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/10/31533-personel-kla-project-adi-adrian.jpg)
Hal ini dilakukan untuk menjaga transparansi sekaligus kepercayaan yang telah dibangun sejak lembaga tersebut berdiri.
"Makanya, sebenarnya yang kami submit ke pemerintah dan ke payung organisasi LMK itu transparan. Transparansi adalah hal utama kami," tuturnya.
"Karena penting sekali untuk menjaga kepercayaan selama belasan tahun WAMI berdiri. Hasil audit ada di website dan terbuka," katanya menambahkan.
Tudingan negatif terhadap WAMI pertama muncul dari kekecewaan terhadap royalti yang diterima Ari Lasso.