- Seekor kucing milik Uya Kuya diselamatkan dari rumah terduga pelaku penjarahan dan ditemukan dalam kondisi trauma berat serta stres akut.
- Kucing tersebut kini menjalani perawatan intensif di Puskesmas Hewan Ragunan, termasuk infus, pemberian makanan khusus, multivitamin, antibiotik, dan pemeriksaan laboratorium.
- Kondisinya mulai membaik secara fisik dan mental, menjadi titik terang di tengah musibah, meskipun beberapa kucing milik keluarga Uya masih belum ditemukan.
Suara.com - Di balik drama penjarahan yang menimpa kediaman artis Uya Kuya, terselip kisah pilu seekor kucing yang berhasil diselamatkan namun menanggung trauma mendalam.
Kini, hewan malang tersebut menjadi pasien khusus di Pusat Kesehatan Hewan (Puskesmas Hewan) Ragunan, Jakarta Selatan, di mana ia menjalani serangkaian perawatan intensif untuk memulihkan kondisi fisik dan mentalnya yang terguncang.
Fakta di balik perawatannya mengungkap betapa parah dampak insiden tersebut bagi hewan peliharaan.
Saat pertama kali diserahkan oleh pihak kepolisian, kucing tersebut berada dalam kondisi stres berat.
Ia menunjukkan gejala ketakutan, kebingungan, dan menolak makan reaksi umum pada hewan yang mengalami kejadian traumatis. Tim medis pun bergerak cepat untuk memberikan penanganan darurat.

Kepala Satuan Pelaksana Pusat Kesehatan Hewan, drh. Arianto Nugroho, memaparkan secara rinci langkah-langkah medis yang diambil.
Menurutnya, prioritas utama adalah menstabilkan kondisi fisik kucing agar tidak semakin memburuk akibat stres.
"Kucing tersebut datang dalam kondisi yang sangat tertekan. Tindakan pertama kami adalah memastikan ia mendapatkan nutrisi," ungkap Arianto Nugroho.
Selain itu, petugas juga memberikan makanan khusus kepada kucing tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Restorative Justice? Diajukan Uya Kuya untuk Penjarah Rumahnya
"Kami memberikan makanan khusus, multivitamin untuk daya tahan tubuh, dan antibiotik sebagai langkah preventif agar tidak terjadi infeksi sekunder akibat kondisi yang menurun," sambungnya.

Lebih dari itu, penanganan medis yang lebih serius juga diterapkan.
"Kami telah melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, termasuk mengambil sampel darah untuk dianalisis di laboratorium. Selain itu, kami juga memasang infus untuk membantu menjaga hidrasi dan menyalurkan obat-obatan secara efektif," tambahnya.
Langkah-langkah ini krusial untuk memulihkan kekuatan fisik si kucing selagi tim merawat sisi psikologisnya.
Diselamatkan dari Tangan Terduga Pelaku
Kisah penyelamatan kucing ini sendiri cukup dramatis. Ia ditemukan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur bukan di jalanan, melainkan di kediaman salah satu terduga pelaku penjarahan yang berhasil diringkus.
"Saat kami melakukan penggeledahan, kami menemukan berbagai barang bukti, dan di antara barang-barang itu, ada satu ekor kucing ini," ungkap Kasat Reskrim AKBP Dicky Fertofan.
Menyadari bahwa hewan ini adalah korban yang juga membutuhkan pertolongan, pihak kepolisian mengambil keputusan bijak.
Alih-alih menjadikannya barang bukti statis, mereka segera berkoordinasi dan menitipkannya ke Puskesmas Hewan Ragunan.
"Kami serahkan ke fasilitas milik Dinas KPKP DKI Jakarta ini agar mendapatkan perawatan yang jauh lebih baik dan profesional," kata Dicky.
Berkat penanganan cepat dan komprehensif, kondisi kucing tersebut kini dilaporkan berangsur membaik.
Ia sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tidak lagi mengalami stres akut, dan sudah mau makan.
Kisahnya menjadi secercah harapan di tengah upaya keluarga Uya Kuya yang masih terus mencari beberapa kucing kesayangan mereka yang lain yang hilang dalam insiden kelam pada Sabtu, 30 Agustus 2025 lalu.