- Azizah Salha menjalani terapi sound healing di tengah kabar perceraiannya dengan Pratama Arhan.
- Dalam sebuah video, Azizah terlihat asyik menjalani terapi di kolam renang bersama beberapa perempuan lain.
- Azizah Salsha tampak tertidur pulas setelah sesi sound healing berakhir.
Suara.com - Kabar perceraian selebgram populer Azizah Salsha dengan pesepakbola Pratama Arhan belakangan ini menjadi sorotan publik.
Di tengah hiruk pikuk pemberitaan dan spekulasi yang mengelilingi kehidupan pribadinya, Azizah Salsha menunjukkan ketegaran dan kebijaksanaan dalam menghadapi masa sulit.
Perempuan yang biasa disapa Zize itu memilih untuk mencari ketenangan dan keseimbangan emosional melalui sesi terapi sound healing, sebuah metode alternatif yang semakin populer untuk meredakan stres dan kecemasan.
Momen pribadi Azizah ini terungkap ke publik melalui sebuah unggahan video di akun TikTok @s5754537 yang dengan cepat menarik perhatian warganet.
Dalam rekaman singkat tersebut, Azizah terlihat berada di tepi kolam renang, mengenakan handuk bermotif biru-hitam, berpartisipasi dalam sesi terapi bersama sejumlah peserta lain.
Suasana yang tenang dan damai terpancar jelas, menunjukkan upaya Azizah untuk fokus pada pemulihan diri di tengah tekanan yang mungkin ia rasakan.
Salah satu cuplikan video yang paling menarik perhatian adalah ketika Azizah Salsha tampak tertidur pulas setelah sesi sound healing berakhir.
Ia bahkan harus dibangunkan oleh praktisi karena terapinya sudah selesai, sebuah indikasi kuat betapa efektifnya terapi tersebut dalam membawanya ke kondisi relaksasi yang mendalam.
Momen ini tidak hanya mengundang simpati, tetapi juga menyoroti betapa besar kebutuhan akan ketenangan batin di saat-saat krusial dalam hidup.
Baca Juga: Tidak Ada Pencabutan, Sidang Ikrar Talak Masih Menanti Pratama Arhan di PA Tigaraksa
Bagi sebagian orang yang mungkin belum familiar, sound healing adalah bentuk terapi komplementer yang memanfaatkan getaran suara dan musik untuk menenangkan pikiran, tubuh, dan jiwa.

Terapi ini didasarkan pada premis bahwa frekuensi suara tertentu dapat memengaruhi gelombang otak, detak jantung, dan pernapasan, sehingga membantu mencapai kondisi relaksasi yang mendalam.
Sound healing telah lama digunakan untuk membantu meredakan berbagai kondisi seperti kecemasan, stres kronis, insomnia, bahkan depresi.
Praktisi sound healing biasanya menggunakan berbagai instrumen tradisional yang menghasilkan suara resonan dan menenangkan, seperti singing bowl Tibet, gamelan, suling, atau gong.
Namun, seiring perkembangan zaman, musik instrumental modern yang dirancang khusus untuk stimulasi gelombang otak juga sering digunakan.
Tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan akustik yang mendukung penyembuhan dan pemulihan, memungkinkan individu untuk melepaskan ketegangan dan menemukan kembali pusat ketenangan batin mereka.
Pilihan Azizah Salsha untuk menjalani sound healing di tengah proses perceraiannya bukan hanya sekadar upaya pribadi, tetapi juga menjadi pengingat penting bagi publik tentang prioritas kesehatan mental.
Di era digital ini, di mana tekanan hidup dan sorotan publik dapat sangat membebani, mencari cara yang sehat dan konstruktif untuk mengelola emosi adalah hal yang esensial.
Keputusan Azizah ini secara tidak langsung juga turut mengedukasi masyarakat tentang manfaat terapi alternatif dan pentingnya tidak mengabaikan kesejahteraan mental.
Dengan memilih jalur yang tenang dan fokus pada penyembuhan diri, Azizah Salsha menunjukkan kematangan dan kekuatan dalam menghadapi salah satu fase tersulit dalam hidupnya.
Kisahnya menjadi inspirasi bahwa di tengah badai sekalipun, selalu ada jalan untuk menemukan kedamaian dan kembali berdiri tegak, salah satunya melalui kekuatan penyembuhan suara.