Suara.com - Satu lagi film Indonesia yang akan mengadaptasi drama Korea populer berjudul yang sama yakni What’s Wrong With Secretary Kim?.
Drakor yang dibintangi Park Seo Joon dan Park Min Young akan digantikan oleh Adipati Dolken dan Mawar De Jongh untuk versi Indonesianya.
Versi Indonesianya ini diberi judul What’s Up with Secretary Kim.
Film produksi Falcon Pictures ini disutradarai Rako Prijanto rencananya akan tayang di Video mulai 8 November 2025.
Sama seperti drakor, film ini mengisahkan tentang drama bos dan sekretaris.
Diceritakan Rendra Prakasa (Adipati Dolken), seorang wakil presiden perusahaan besar yang hidupnya berubah ketika sekretaris setianya, Kimberley Laksono (Mawar De Jongh), tiba-tiba mengajukan resign.
Dari hubungan profesional yang kaku, keduanya perlahan terjebak dalam perasaan yang lebih rumit: cinta.
Lalu apa alasan kamu harus menonton film What’s Up with Secretary Kim versi Indonesia ini?
Baca Juga: Sinopsis Our Golden Days: Jung Il Woo Terlibat Cinta Segitiga, Segera di Netflix
Berikut adalah 5 alasan utama mengapa Anda harus menonton film ini:
1. Reuni Chemistry Mawar Eva De Jongh dan Adipati Dolken
Ini adalah daya tarik utama film ini. Mawar dan Adipati sebelumnya telah sukses dipasangkan dan memiliki chemistry yang kuat, terutama dalam film drama romantis Teman Tapi Menikah 2.
![Adipati Dolken dan Mawar de Jongh [Falcon Pictures]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/20/82485-adipati-dolken-dan-mawar-de-jongh.jpg)
Melihat mereka kembali sebagai pasangan utama dalam genre komedi romantis kantor yang sama sekali berbeda akan menarik untuk melihat bagaimana dinamika dan kemesraan mereka berkembang.
2. Adaptasi dari Drama Korea Populer
Sudah disinggung sebelumnya, film ini diadaptasi dari drama Korea (drakor) yang sangat terkenal, What's Wrong with Secretary Kim, yang dibintangi oleh Park Seo Joon dan Park Min Young.
Cerita aslinya telah terbukti sukses secara global berkat alur cerita office romance yang lucu, manis, dan penuh konflik ringan tentang bos narsis dan sekretaris profesional yang ingin resign.
3. Genre Komedi Romantis yang Ringan dan Hangat
Film ini menyajikan perpaduan antara romansa dan komedi yang tidak terlalu rumit.
Kisah ini berpusat pada seorang atasan yang baru menyadari perasaannya kepada sekretaris andalannya setelah sang sekretaris memutuskan berhenti.
Alur cerita yang ringan, penuh dialog lucu, dan tingkah konyol sang bos sangat cocok sebagai tontonan yang menghibur dan menghilangkan penat.
4. Produksi Berkualitas Tinggi dan Sentuhan Lokal
Film ini disutradarai oleh Rako Prijanto dan diproduksi oleh Falcon Pictures, rumah produksi yang dikenal sering menghasilkan karya sukses.
Adaptasi ini menjanjikan kualitas produksi yang tinggi, termasuk setting kantor yang stylish dan sentuhan lokal yang hangat.
Ini bukan sekadar salinan, tetapi interpretasi baru dari kisah aslinya agar lebih dekat dengan budaya dan penonton Indonesia.
5. Intrik Cinta Segitiga dan Pencarian Jati Diri
Selain romansa bos dan sekretaris, film ini juga menawarkan konflik tambahan dengan hadirnya tokoh lain, yaitu kakak kandung Rendra (Willy, yang diperankan oleh Dimas Beck).
Kehadirannya memicu kerumitan dalam hubungan Kim dan Rendra.
Selain itu, film ini juga mengangkat tema tentang pencarian jati diri dan prioritas hidup ketika seorang wanita profesional (Kimberly) memutuskan untuk mengejar kebahagiaan pribadinya setelah bertahun-tahun mengorbankan diri demi pekerjaan.
Biar tidak penasaran, jangan lupa tonton film ini bulan depan!
Kontributor : Tinwarotul Fatonah