Tidur merupakan kebutuhan pokok bagi manusia untuk mengisi kembali energi sebelum menjalani aktivitas selanjutnya. Namun, bagi bayi yang masih berusia dibawah 18 bulan seringkali rewel di malam hari karena ingin minum susu atau ingin digendong sang bunda.
Rewelnya pun terjadi selang 1-2 jam di malam hari. Tak pelak sang bunda pun mau tak mau harus terbangun di malam hari. Padahal bayi sebaiknya tidur 15-18 jam sehari agar perkembangan otaknya bisa maksimal. Hal ini disampaikan Vera Itabiliana, psikolog anak pada acara "Peluncuran Boneka Fisher-Price: Soothe & Glow Seahorse" di Jakarta, Kamis, 27/11/2014.
Menurut Vera, jika bayi mendapatkan tidur berkualitas maka secara psikologis Ia akan lebih tenang dan tak rewel. Kemungkinan besar, lanjutnya, rewel terjadi karena anak merasa gelisah dan tak nyaman dengan kondisi sekitar saat Ia tidur.
"Misalnya lampu tidak dimatikan, atau orang tua yang tidur di sebelahnya sedang memainkan hape sehingga sinar layarnya terpantulkan ke anak, bisa juga karena lapar," katanya.
Tidur cukup dan berkualitas bisa membuat anak lebih bahagia, tidak mudah rewel dan enak diajak beraktivitas bersama. Orang tua juga sebaiknya santai dan tenang saat mengasuh sang bayi agar aura yang bahagia juga bisa dirasakannya.
"Dampak yang terasa jika waktu tidur anak kurang dan tidak berkualitas adalah kurang semangat di pagi harinya, rewel dan sulit diajak beraktivitas. Jadi ibu sebaiknya melakukan hal-hal yang membuat bayi tenang sehingga bisa tidur berkualitas," pungkasnya.