Suara.com - Tubuh manusia memerlukan asupan gula seperti fruktosa, glukosa dan galaktosa. Namun asupannya harus disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang. Jika berlebihan maka akan mudah memicu risiko berbagai penyakit.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bagaimana fruktosa dan glukosa memiliki efek yang berbeda pada respon psikologis dan perilaku seseorang terhadap suatu makanan.
Untuk menilai efek yang berbeda dari dua jenis gula terhadap respon rasa lapar di otak, Kathleen A. Page dan rekannya melakukan scan MRI kepada 24 orang yang telah diberi minuman dengan tambahan fruktosa pada hari pertama dan tambahan glukosa pada hari lainnya.
Selanjutnya responden akan diperlihatkan beberapa gambar makanan, mulai dari makanan berkalori tinggi sampai makanan dengan tingkat kandungan gula yang tinggi.
Hasilnya, setelah mengonsumsi air minum yang mengandung fruktosa, otak responden cenderung merespon lebih besar sehingga rasa lapar yang luar biasa akan muncul. Sedangkan untuk glukosa ternyata tidak terlalu memberikan reaksi yang berlebihan.
Studi ini juga menemukan bahwa fruktosa dapat menghasilkan respon insulin plasma lebih kecil dari glukosa. Akibatnya adalah fruktosa tidak dapat memberikan rasa kenyang yang sama seperti glukosa.
Dengan adanya perbedaan dalam metabolisme ini, fruktosa dapat meningkatkan nilai makanan yang berkalori tinggi untuk dikonsumsi, jika dibandingkan dengan glukosa. (Zeenews)
Ini Sebabnya Gula Bisa Memicu Rasa Lapar
Selasa, 05 Mei 2015 | 12:31 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Studi: Sarapan dan Makan Malam Bisa Kontrol Diabetes
02 Maret 2015 | 12:35 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Health | 07:54 WIB
Health | 11:49 WIB
Health | 15:12 WIB
Health | 14:43 WIB
Health | 06:52 WIB
Health | 19:03 WIB