Studi: LGBT Rentan Alami Gangguan Kejiwaan

Madinah Suara.Com
Jum'at, 01 Juli 2016 | 19:18 WIB
Studi: LGBT Rentan Alami Gangguan Kejiwaan
Aksi LGBT protes kekerasan seksual anak dan perempuan (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Suara.com - Sebuah penelitian terbaru menyebutkan komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT)berisiko tinggi menderita gangguan kesehatan lebih tinggi dibanding orang dengan orientasi normal. Berdasarkan penelitian, gangguan kejiwaan tersebut ini ikut dipicu oleh rokok dan minum-minuman keras.

Laki-laki gay dan biseksual lebih rentan mengalami tekanan psikologis, sementara lesbian memiliki kondisi kesehatan lebih buruk di banding perempuan lainnya. Menurut para ahli, diskriminasi menyebabkan gangguan stres dan tekanan kejiwaan terhadap LGBT.

"Stigma dan diskriminasi melawan populasi LGBT menyebabkan rasa percaya diri mereka sangta lemah dan malu karena merasa ditolak masyarakat," kata penulis studi Gilbert Gonzales yang juga merupakan asisten profesor Universitas Vanderbilt di Nashville, Amerika Serikat.

Dikatakan Gilbert, laki-laki biseksual memiliki kecenderungan menderita tekanan psikologis lebih besar dibading lesbian, gaya atau transeksual.

"Cukup mengejutkan karena peluang laki-laki biseksual dewasa mengalami tekanan jiwa sangat besar dibanding gay dan laki-laki normal," katanya. Menurutnya, hal ini disebabkan diskriminasi anti-biseksual di lingkungan lebih tinggi dibandingkan anti-gay.

Pemerhati masalah LGBT Universitas Northwestern di Chicago mengatakan stigama terhadap kaum LGBT memiiliki peran cukup besar. menurutnya, tekanan bisa disebabkan kasus bullying. (hngn)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI