Terapi Spa Ikan Tingkatkan Risiko Penyebaran HIV dan Hepatitis?

Rabu, 04 April 2018 | 14:22 WIB
Terapi Spa Ikan Tingkatkan Risiko Penyebaran HIV dan Hepatitis?
Terapi spa ikan. (Shutterstock)

Suara.com - Terapi spa ikan atau fish foot spa yang marak dan populer, hampir di seluruh dunia seringkali diklaim memiliki beragam manfaat kesehatan, tapi para dokter memperingatkan tentang potensi risiko kesehatannya.

Terapi yang memanfaatkan gigitan-gigitan ikan kecil ini, menurut Badan Perlindungan Kesehatan Pemerintah Inggris dilansir Times of India, dapat menyebarkan infeksi seperti HIV dan hepatitis.

Menurut lembaga tersebut, orang-orang yang memiliki sistem kekebalan yang rendah atau menderita diabetes seharusnya tidak ambil bagian dalam terapi ini.

Kolam ikan di mana terapi dilakukan mengandung mikro-organisme dari mana bakteri dapat ditularkan. Bakteri juga dapat ditularkan dari air, jika air yang sama digunakan untuk lebih dari satu pelanggan.

Jika seseorang yang terinfeksi HIV atau Hepatitis (virus yang ditularkan melalui darah) mengeluarkan darah di air, lalu air yang sama digunakan untuk orang lain, dapat menyebarkan infeksi. Karenanya, pemerintah terus menyebarkan kesadaran tentang potensi risikonya.

Meski begitu, risiko penularan HIV dan hepatitis melalui terapi ikan sangat rendah, karena tiga alasan. Pertama, ikan itu sendiri tidak dapat terinfeksi virus HIV dan dengan demikian, tidak bisa menjadi pembawa.

Kedua, seorang yang terinfeksi HIV atau hepatitis biasanya berasal dari luka terbuka di dalam air yang mengarah pada kontaminasi air untuk menularkannya pada orang lain. Ketiga, konsentrasi virus berkurang karena air semakin lama akan berkurang.

Terapi ini dimulai di Asia, tapi sudah dilarang di beberapa negara bagian AS seperti Texas, Florida, Washington, dan New Hampshire. Larangan itu diberlakukan, karena takut infeksi semakin menyebar.

Idealnya, peralatan harus disterilkan, tetapi sterilisasi tidak mungkin dilakukan secara maksimal, karena proses tersebut dapat membahayakan ikan dalam kolam.

Baca Juga: Menag Lukman: Sukmawati Sebaiknya Minta Maaf

Untuk mengurangi risiko infeksi, Anda yang masih ingin melakukan perawatan ini, sebaiknya harus memeriksakan kondisi kesehatan agar tidak membahayakan orang lain.

Selain itu, sebaiknya kaki diperiksa terlebih dahulu secara menyeluruh apakah ada luka terbuka yang bisa membahayakan. Tak hanya itu, air juga harus diganti untuk setiap orang yang melakukan terapi tersebut.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI