Para peneliti menyarankan bahwa temuan ini bisa diperhatikan, mengingat banyaknya negara bagian AS yang mengeluarkan undang-undang untuk membatasi hak aborsi aman.
Ralph mengatakan bahwa sementara banyak dari kebijakan ini berpendapat bahwa aborsi berbahaya, baik secara mental atau fisik, penelitian ini justru membuktikan sebaliknya.
"Argumen bahwa aborsi merugikan perempuan tentu saja tidak didukung oleh data kami. Ketika perbedaan kesehatan diamati, mereka secara konsisten justru mengalami arah kesehatan yang lebih buruk di antara mereka yang melahirkan," ungkapnya.
"Temuan dari penelitian ini dapat benar-benar menyoroti beberapa konsekuensi jika kita terus membatasi akses ke aborsi aman yang diinginkan," tutup dia.