5 Berita Kesehatan : Perbesar Mr P Pakai Filler dan Mengenal Night Terrors

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Sabtu, 02 November 2019 | 20:05 WIB
5 Berita Kesehatan : Perbesar Mr P Pakai Filler dan Mengenal Night Terrors
Ilustrasi Mr P. (Shutterstock)

Suara.com - 5 Berita Kesehatan : Perbesar Mr P Pakai Filler dan Mengenal Night Terrors

Ukuran Mr P membuat banyak lelaki merasa tak aman dan tak percaya diri. Kini tren menyuntikkan filler untuk menebalkan dinding kulit Mr P sedang tren.

Disamping itu, berita kesehatan lain yang mesti Anda tahu adalah bahayanya gangguan tidur Night Terrors, apa itu?

Yuk simak 5 berita kesehatan terpopuler berikut.

1. Amankah Memperbesar Mr P dengan Filler? Ini Kata Pakar

Amankah Memperbesar Mr P dengan Filler? Ini Kata Pakar (Shutterstock)
Amankah Memperbesar Mr P dengan Filler? Ini Kata Pakar (Shutterstock)

Amankah Memperbesar Mr P dengan Filler? Ini Kata Pakar

Ukuran Mr P membuat banyak lelaki merasa tak aman dan tak percaya diri. Padahal, sejumlah penelitian sudah menunjukkan jika ukuran Mr P tidaklah mempengaruhi apapun, termasuk performa seks mereka.

Baca selengkapnya

2. Lebih Kacau dari Mimpi Buruk, Kenali Gangguan Tidur Night Terrors

Baca Juga: Saat Menstruasi, Wanita dengan Masalah Kesehatan Jiwa Bisa Mengalami Ini

Ilustrasi ada makanan picu mimpi buruk saat tidur. (Shutterstock)
Ilustrasi ada makanan picu mimpi buruk saat tidur. (Shutterstock)

Mengalami mimpi buruk tentu hal yang mengerikan. Namun ada kondisi yang jauh lebih buruk, yakni mengalami night terrors.

Seperti dilansir dari Today, night terrors dipahami sebagai luapan emosi yang terjadi saat tidur. Kondisi tersebut biasanya membuat seseorang mengigau, berbicara atau mengeluarkan suara dalam kondisi tidur.

Baca selengkapnya

3. Generasi Milenial Rentan Alami Gangguan Mental, Kenali Pemicunya

Ilustrasi gangguan mental pada milenial. (Shutterstock)
Ilustrasi gangguan mental pada milenial. (Shutterstock)

Data WHO menyebutkan setengah dari penyakit mental bermula sejak remaja, yakni di usia 14 tahun, dengan banyak kasus yang tidak tertangani sejak dini. Bunuh diri akibat depresi juga menjadi penyebab kematian tertinggi pada anak muda usia 15-29 tahun. Ini berarti, milenial sangat berisiko mengalami gangguan mental.

Fakta ini tentu sedikit mengejutkan, mengingat usia milenial adalah saat seseorang ingin dan berkesempatan untuk menunjukkan eksistensi diri dan awal menentukan arah masa depan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI