Tenaga Medis Menjerit, Ternyata Segini Kebutuhan APD Per Hari

Sabtu, 28 Maret 2020 | 17:14 WIB
Tenaga Medis Menjerit, Ternyata Segini Kebutuhan APD Per Hari
Pekerja kenakan pakaian untuk alat perlindungan diri tenaga medis di Pusat Industri Kecil, Penggilingan, Jakarta Timur, Rabu (24/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jeritan kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien virus corona atau Covid-19 makin sering terdengar beberapa hari belakangan.

Sejumlah tenaga medis bahkan harus menggunakan jas hujan sekali pakain untuk menggantikan hazmat suit. Kondisi yang demikian tentunya mengancam nyawa tenaga medis. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes mengatakan standar kebutuhan tenaga medis, minimal 20 APD per hari.

Pekerja menunjukkan pakaian untuk alat perlindungan diri tenaga medis di Pusat Industri Kecil, Penggilingan, Jakarta Timur, Rabu (24/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Pekerja menunjukkan pakaian untuk alat perlindungan diri tenaga medis di Pusat Industri Kecil, Penggilingan, Jakarta Timur, Rabu (24/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Sebenarnya kalau bicara ideal kita ambil aja apa yang disampaikan Dokter Syahril, dokter penyakit paru dan pada saat diakusi di PERSI. Di sana itu standarnya, satu pasien itu untuk petugas itu di rata-rata (butuh) 20 APD. Kebutuhan satu orang untuk 1 hari," ujar dr. Kuntjoro kepada Suara.com Sabtu (28/3/2020).

Ia mengatakan 20 APD itu bukan ukuran mutlak, karena bisa saja berubah menjadi 18 APD dengan ketentuan ketat yang harus dilakukan.

Pada dasarnya, kata dr. Kuntjoro sebenarnya ada produsen tekstil yang membuat APD dengan kualitas terbaik. APD itu bisa digunakan selama 10 kali, tapi produsen dan pembuatannya sangat terbatas.

"Produsen di tekstil bikin kebutuhan standar yang maksimal. Satu APD bisa dipakai untuk 10 kali, dengan cara (dan aturan tertentu), kan lumayan," katanya.

Lulusan Magister Manajemen RS UGM itu juga mengungkap jika kebutuhan APD berbeda dengan masing-masing job desk mereka yang berkerja di rumah sakit, puskesmas maupun klinik. Sebagai satpam, petugas adiministrasi, perawat hingga dokter.

"Ini APD-APD ini ada peruntukkannya untuk satpam, sopir ambulan, untuk petugas laundry. Selain dokter perawat, atau petugas gizi dan sebagainya, tentu ada aturannya. Oh yang diisolasi begini, di ruang negatif bagaimana, di ruang operasi bagaimana, itu ada SOP nya," tutupnya.

Baca Juga: Riset Obat Baru Corona, Unair: Moga Lebih Ampuh dari Avigan dan Klorokuin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI