Terapis Russell Hemmings yang mengkhususkan diri dalam mengobati gangguan kecemasan, depresi dan berat badan, mengatakan bahwa kecemasan makan sering dikaitkan dengan apa yang terjadi saat masa kanak-kanak.
Sehingga makanan tertentu dapat memicu emosi dan tanggapan negatif.
"Saat menangani keengganan makanan, respons fobia saat makanan diperkenalkan juga dapat menyebabkan perasaan jijik. Keengganan makanan dapat tumbuh sangat kuat, dan sayangnya, dapat bertahan seumur hidup," jelasnya.
Hemmings mengatakan, dia menggunakan pendekatan tiga cabang dalam proses terapi.
Salah satunya, perilaku kognitif hipnoterapi untuk mengatur ulang respons Jenny sehingga tidak lagi takut pada makanan tertentu.
“Dia telah membuat kemajuan luar biasa dan dia termotivasi untuk menikmati diet yang lebih sehat, lebih seimbang dan mengasyikkan, yang tentu akan meningkatkan gaya hidup keluarganya," ucapnya.