Infografis
Suara.com - Studi menunjukkan bahwa masker kain buatan sendiri bisa membantu memerangi penyebaran virus corona Covid-19 jika dikombinasikan dengan sering mencuci tangan dan menjaga jarak fisik. Efektivitas masker kain ini bahkan setara dengan masker medis. Lalu, bagaimana dengan masker kain 1 lapis?
Berita berikutnya penting buat Anda yang suka begadang. Kebiasaan ini seringkali dikaitkan dengan dampak buruk terhadap kesehatan jantung. Tak main-main, kebiasaan begadang ternyata berpotensi meningkatkan seseorang mengalami serangan jantung di kemudian hari! Apa sebabnya?
Simak berita lainnya di kanal kesehatan, lewat link di bawah ini!
1. Meski Hanya 1 Lapis, Masker Kain Jenis Ini Efektif Cegah Virus Corona
![Ilustrasi masker kain buatan sendiri. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/17/85864-masker-kain.jpg)
Sekarang ini banyak orang memakai masker buatan atau masker kain untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona Covid-19.
Kini, studi menunjukkan bahwa masker buatan sendiri bisa membantu memerangi penyebaran virus corona Covid-19 jika dikombinasikan dengan sering mencuci tangan dan menjaga jarak fisik.
2. Kenapa Begadang Membuat Seseorang Berisiko Terkena Serangan Jantung?
Begadang seringkali dikaitkan dengan dampak buruk terhadap kesehatan jantung. Tak main-main, kebiasaan begadang ternyata berpotensi meningkatkan seseorang mengalami serangan jantung di kemudian hari!
Baca Juga: Perubahan Warna Kulit Bisa Jadi Tanda Risiko Serangan Jantung, Benarkah?
Kenapa bisa begitu? Dokter spesialis pembuluh darah dan jantung dr Vito Damay Sp.Jp (K) menyampaikan, begadang dapat membuat irama tubuh berubah.
3. Dokter Spanyol Sebut Benjolan di Lidah Bisa Jadi Tanda Infeksi Covid-19
Virus corona Covid-19 memengaruhi setiap orang dengan gejala berbeda-beda.
Meskipun gejala utamanya berupa demam, batuk persisten, dan hilangnya indra penciuman serta pengecap, tetapi dilansir dari Express, baru-baru ini ahli menemukan masalah ruam kulit justru termasuk gejala umum akibat virus corona Covid-19, setelah beberapa pasien virus corona melaporkan gejala tersebut.
