Rata-rata, produksi sperma membutuhkan waktu 74 hari dari awal hingga akhir, tetapi prosesnya mungkin lebih pendek atau lebih lama pada pria.
Laki-laki rata-rata menghasilkan jutaan sperma setiap hari. Kualitas dan jumlah sperma cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Ini karena pria yang lebih tua mungkin memiliki lebih banyak mutasi pada sperma mereka, dan karena mereka mungkin menghasilkan lebih sedikit sperma.
Faktor lain, seperti kesehatan dan gaya hidup, juga dapat memengaruhi produksi dan kesehatan sperma.
Sebagai contoh, sebuah penelitian pada tikus tahun 2013 menemukan bahwa paparan partikel kecil titanium dioksida menurunkan jumlah sperma pada tikus generasi pertama yang lahir dari ibu yang terpapar partikel oleh para peneliti.
Selain itu, tikus yang ayahnya terpapar oleh para ilmuwan dengan partikel kecil karbon hitam menunjukkan produksi sperma yang lebih rendah selama dua generasi.
Sekitar 1% dari semua pria dan 10–15 persen dari mereka yang tidak subur tidak memiliki sperma saat ejakulasi. Dokter menyebut kondisi ini azoospermia.
Dalam beberapa kasus, pria menghasilkan sperma normal dan sehat yang tidak melakukan perjalanan ke ejakulasi karena penyumbatan atau masalah fisik lainnya.
Dalam kasus lain, seorang pria menghasilkan sedikit atau tidak ada sperma. Ini sering kali disebabkan oleh masalah pada testis atau sistem endokrin.
Baca Juga: Sudah Punya 150 Anak, Pria Ini Bangga Bisa Tambah 6 Lagi selama Pandemi