2. Mempromosikan agresi terhadap perempuan
Pornografi bisa dibilang lebih seksis dan 'memusuhi' perempuan daripada gambar seksual lainnya di media.
Agresi dan kekerasan terhadap perempuan yang ditemukan di banyak pornografi populer saat ini dapat mengajarkan anak laki-laki bahwa itu dapat diterima secara sosial, dan bahkan diinginkan, untuk berperilaku agresif terhadap dan merendahkan wanita.
Selain itu, harapan yang tidak realistis dari pasangan intim di tayangan prono dapat menghalangi kemampuan remaja untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat.
![Ilustrasi seorang lelaki sedang merekam diriya sendiri dan pasangan ketika sedang bercumbu. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/04/26/50586-video-porno.jpg)
3. Membentuk sikap dan perilaku negatif terhadap perempuan
Sebuah studi tentang konten seksual dan kekerasan di media menunjukkan remaja menerima, belajar dari, dan mungkin meniru perilaku yang digambarkan di media sebagai normatif, menarik, dan tanpa risiko.
Hal ini memprihatinkan mengingat banyaknya materi pornografi menggambarkan kekerasan terhadap perempuan.
Sebuah penelitian pada 2010 terhadap 50 film pornografi menunjukkan tayangan ini mengandung agresi fisik dan verbal tingkat tinggi.
Laki-laki melakukan 70,3% dari semua tindakan agresif dan 94,4% agresi ditujukan kepada perempuan.
Baca Juga: Konten Porno Mirip Anya Geraldine dan Jessisa Iskandar Juga Diperkarakan
4. Menyebabkan ketergantungan