Studi: Manfaat Vitamin Ternyata Cuma Efek Plasebo

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 12 November 2020 | 13:15 WIB
Studi: Manfaat Vitamin Ternyata Cuma Efek Plasebo
Ilustrasi vitamin. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak ada jalan pintas dalam hidup, terlebih dalam hal kesehatan. Para peneliti telah lama menduga bahwa multivitamin tidak hanya tidak efektif tetapi bahkan lebih berbahaya dibanding membawa manfaat.

Syang ditunjukkan oleh bukti baru, manfaat suplemen vitamin yang dijual bebas mungkin sepenuhnya didasarkan pada efek plasebo, menurut sebuah studi Harvard yang diterbitkan di BMJ Open.

Dilansir dari New Yor Post, diperkirakan 77 persen orang Amerika secara teratur menggunakan suplemen makanan, menurut lobi vitamin, yang mewakili industri senilai $ 36,2 miliar.

Namun demikian, tidak ada uji klinis yang menunjukkan manfaat yang konsisten atau cukup besar untuk pengguna suplemen harian yang sehat dan tanpa kekurangan vitamin atau mineral yang sudah ada sebelumnya, catat para peneliti dalam laporan tersebut.

Vitamin D (Pixabay/stevepb)
Vitamin D (Pixabay/stevepb)

Peneltiain ini sendiri bertujuan memeriksa psikologi pengguna vitamin dengan menganalisis biodata yang dilaporkan sendiri yang dikumpulkan oleh Survei Wawancara Kesehatan Nasional, termasuk tanggapan dari 21.603 orang dewasa di AS.

Informasi yang dikumpulkan berkaitan dengan riwayat kesehatan jangka panjang dan pendek mereka, baik fisik maupun psikologis, serta perincian tentang penggunaan suplemen.

Dari ribuan itu, 4.933 mengatakan mereka rutin mengonsumsi multivitamin atau suplemen mineral. Para pengguna ini lebih sering adalah perempuan tua, kaya, menikah, berpendidikan dan diasuransikan.

Sementara 30 persen dari mereka mengira mereka memiliki kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan dibandingkan dengan bukan pengguna. Namun, tanggapan mereka dalam hal riwayat kesehatan dan hasil menunjukkan “tidak ada perbedaan” dari rekan-rekan mereka, meskipun nutrisi hariannya meningkat.

Lebih lanjut, para peneliti menemukan bahwa demografi seperti ras, jenis kelamin, pendidikan, tingkat pendapatan dan usia tidak berdampak pada apakah mereka percaya suplemen itu bermanfaat.

Baca Juga: Studi Buktikan Cuaca Dingin dan Vitamin A Bisa Percepat Pembakaran Lemak

Pertanyaan mengapa dijawab dengan dua cara: Pengguna vitamin tidak perlu bukti untuk percaya bahwa kebiasaan itu bermanfaat, atau mereka yang mengonsumsi vitamin cenderung menjadi orang yang berpikiran positif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI