4. Estrogen
Kontrasepsi oral (pil KB) dan terapi penggantuan hormon (HRT) mengandung estrogen yang bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah.
5. Kehamilan
Selama kehamilan, perubahan hormonal bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah. Kehamilan juga meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area pinggul dan tungkai yang bisa membatasi aliran darah, meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah.
Risiko penggumpalan darah akibat kehamilan akan terus meningkatkan selama sekitar 6 minggu setelah kelahiran bayi.
Selain kelima faktor di atas, orang yang obesitas, memiliki kebiasaan merokok dan punya riwayat kanker bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah.