Mutasi Virus Corona Covid-19, Ahli Sebut Gejalanya Bisa Muncul Lebih Cepat

Rabu, 23 Desember 2020 | 12:57 WIB
Mutasi Virus Corona Covid-19, Ahli Sebut Gejalanya Bisa Muncul Lebih Cepat
Ilustrasi virus Corona Covid-19 - (Pixabay/geralt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus virus corona Covid-19 telah meningkat di secara global. Kini, muncul mutasi virus corona Covid-19 yang diduga telah menyebabkan lonjakan kasus.

Peneliti dari Pusat Penelitian Nasional untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya Fyodor Lisitsyn mengimbau masyarakatnya untuk tidak panik akibat penyebaran virus corona Covid-19 jenis baru.

Menurut Fyodor, infeksi strain baru virus corona Covid-19 bisa menimbulkan gejala yang lebih awal dan bisa memengaruhi penyebaran infeksi.

"Seseorang seharusnya tidak terlalu panik karena temuan varian baru ini. Bahkan kita belum tahu pasti mengenai informasi ini," kata Fyodor dikutip dari Express.

Di sisi lain, varian baru virus corona Covid-19 ini memiliki kelebihan berupa penyebaran yang lebih cepat dan gejalanya juga muncul lebih cepat.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Profesor Chris Whitty, kepala petugas medis Inggris, mengatakan bahwa virus pasti bermutasi sepanjang waktu. Tak hanya virus corona Covid-19, influenza musiman juga bermutasi setiap tahunnya.

Profesor Whitty mengatakan varian baru virus corona ini membuat orang lebih sakit dan bisa mengubah cara sistem kekebalan seseorang menanggapi virus jika mereka sudah terinfeksi.

Pihaknya juga menambahkan bahwa sekarang ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa varian baru virus corona Covid-19 menyebabkan tingkat kematian yang lebih tinggi.

Danny Altmann, profesor imunologi di Imperial College London menambahkan sebenarnya mutasi virus corona ini terjadi di seluruh dunia, tetapi varian baru ini memiliki lebih banyak mutasi daripada yang sebelumnya diteliti.

Baca Juga: Kata Ahli, Rapid Test Bisa Picu Lonjakan Kasus Covid-19

"Beberapa dari mutasi ini adalah jenis varian virus yang mengikat sel manusia. Karena variasi antibodi penetral yang diinduksi oleh pelopor vaksin utama, kecil kemungkinan bahwa strain baru virus akan resisten terhadap inokulasi," jelas Danny Altmann.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI