Pasien Virus Corona Covid-19 Bisa Alami Parosmia, Apa itu?

Senin, 28 Desember 2020 | 14:27 WIB
Pasien Virus Corona Covid-19 Bisa Alami Parosmia, Apa itu?
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas kesehatan Inggris sedang meningkatkan penanganan kasus virus corona Covid-19 setelah jenis baru dari virus ini menewaskan lebih banyak orang setiap harinya.

Efek virus corona Covid-19 sekarang pun meluas lebih jauh daripada sebelumnya. Karena, banyak orang yang masih berurusan dengan virus corona Covid-19 panjang dan sensasi bersama parosmia.

Para peneliti telah mengidentifikasi rantai gejala potensi virus corona Covid-19, karena orang telah melaporkan beberapa gejala yang semakin aneh.

Virus corona Covid-19 ini menyerang sistem pernapasan, yaitu hidung dan tenggorokan yang membuat orang kehilangan indra penciumannya.

Bukti terbaru menunjukkan bahwa penyakit juga bisa menyebabkan hal sebaliknya dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Parosmia mengacu pada fenomena ini, karena seseorang melaporkan bau tak sedap berbulan-bulan setelah tertular virus corona Covid-19.

Efek virus corona Covid-19 jangka panjang ini bisa menghasilkan bau seperti belerang, ikan, roti bakar atau rasa manis yang tidak enak.

Nirmal Kumar, ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan profesor di Edge Hill University Medical School, termasuk orang pertama yang mengidentifikasi anosmia atau hilangnya indra penciuman dan perasa.

Profesor Kumar mendesak Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) untuk menambahkannya ke daftar gejala virus corona Covid-19 jauh sebelum mereka melakukannya.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Muncul di Korea Selatan, Vaksinasi Dipercepat?

Kumar mengatakan bahwa parosmia termasuk gejala yang aneh dan unik dari virus corona Covid-19. Ia juga telah mencatat peningkatan insiden sensasi baru yang nampaknya memiliki insiden lebih tinggi di antara petugas kesehatan serta kaum muda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI