Suara.com - Sebuah fakta menarik ditemukan oleh para peneliti yang menyebut bahwa antibodi pasien sembuh dari Covid-19 lebih baik dari suntikan vaksin. Apa alasannya?
Kemudian, hari ini viral sebuah surat terbuka yang meminta pemerintah mengulang proses vaksinasi virus Corona untuk presiden Joko Widodo, karena dianggap gagal. Dalam surat yang beredar di media sosial WhatsApp, tercantum nama dr. Taufiq Muhibbuddin Waly, Sp.PD, seorang dokter yang berasal dari Cirebon. Apa tanggapan PB IDI?
Simak berita selengkapnya lewat tautan di bawah ini!
1. Dokter dari Cirebon Sebut Vaksinasi Presiden Gagal, PB IDI Angkat Bicara
![Presiden Joko Widodo (tengah) bersiap disuntik dosis pertama vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). [ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/13/85229-jokowi.jpg)
Viral sebuah surat terbuka yang meminta pemerintah mengulang proses vaksinasi virus Corona untuk presiden Joko Widodo, karena dianggap gagal. Apa tanggapan PB IDI?
Dalam surat yang beredar di media sosial WhatsApp, tercantum nama dr. Taufiq Muhibbuddin Waly, Sp.PD, seorang dokter yang berasal dari Cirebon.
2. Laporan Uji Brasil: CoronaVac 100 Persen Cegah Kasus Parah Covid-19

Laporan uji coba vaksin CoronaVac dari Sinovac di Brasil menunjukkan 100 persen efektif dalam mencegah kasus Covid-19 parah. Vaksin juga terbukti 77,96 persen efektif mencegah kasus ringan.
Baca Juga: Dokter dari Cirebon Sebut Vaksinasi Presiden Gagal, PB IDI Angkat Bicara
Sementara kemanjuran atau efikasi vaksin secara keseluruhan mencapai 50,4 persen. Artinya, meski 50 persen relawan uji coba bisa mengalami Covid-19 usai vaksinasi, namun tak ada satupun yang mengalami kondisi sangat parah, bahkan hanya 22,04 yang perlu rawat inap.