Ramaphosa, yang dikritik warganya karena kurang cepat mengamankan persediaan vaksin, mengatakan negara-negara Afrika membutuhkan akses membeli vaksin yang cepat.
"Kita tidak akan selamat jika masih ada negara yang sudah memulai vaksinasi dan ada negara yang belum," kata dia.
Afrika Selatan sejauh ini telah melaporkan lebih dari 1,4 juta kasus positif dan 41.000 di antaranya meninggal dunia. Jumlah kasus positif di Afrika telah melewati angka 3,4 juta jiwa dan 86.000 di antaranya tewas akibat COVID-19.
Upaya Afrika Selatan mengamankan persediaan vaksin sampai dua pertiga dari 60 juta total penduduknya terhambat masalah keuangan. Tidak hanya itu, negara-negara berpendapatan tinggi dan menengah juga harus membiayai sendiri pengadaan vaksin via COVAX.
Afrika Selatan dijadwalkan menerima 1,5 juta dosis vaksin buatan AstraZeneca/Oxford University, yang diproduksi di India, pada Januari dan Februari 2021. Otoritas di Pretoria mengatakan pihaknya akan menerima sembilan juta dosis vaksin buatan Johnson & Johnson, tetapi waktu pengiriman masih belum diketahui. [ANTARA]