Revisi tersebut disahkan majelis rendah Jepang pada Senin (1/2) dan diharapkan akan disetujui oleh majelis tinggi pada Rabu (3/2).
Di bawah keadaan darurat saat ini, yang dijadwalkan berakhir pada Minggu (7/2), restoran dan bar diminta untuk berdagang untuk waktu yang lebih singkat dan warga didorong untuk sebisa mungkin tetap berada di rumah.
Surat kabar Nikkei melaporkan bahwa pusat kebugaran, bioskop, dan tempat karaoke dapat masuk ke dalam daftar tempat-tempat yang harus ditutup lebih awal jika kasus harian baru COVID-19 di Tokyo naik di atas 1.000 selama beberapa hari berturut-turut.
NHK memberitakan bahwa satu wilayah di Jepang, Tochigi, akan dikeluarkan dari daftar wilayah yang mengalami perpanjangan keadaan darurat, yang dapat dicabut lebih awal jika situasinya membaik.
Dengan Jepang di belakang negara-negara lain yang meluncurkan program vaksinasi, pemerintah berjanji untuk mulai memvaksin para pekerja medis pada akhir Februari.
NHK pada Selasa melaporkan bahwa persetujuan untuk vaksin Pfizer bisa dilakukan paling cepat 12 Februari.
Dukungan untuk pemerintahan Suga telah berkurang karena banyak orang kecewa dengan langkah penanganan pandeminya, dan situasinya tidak tertolong ketika beberapa anggota parlemen koalisi yang berkuasa mengaku melanggar peraturan dengan mengunjungi klub dan bar pada larut malam.
Satu anggota parlemen mengundurkan diri pada Senin (1/2) dan tiga lainnya meninggalkan Partai Demokrat Liberal (LDP) Suga.
Baca Juga: 3 Potret Syahrini Jalan-Jalan di Jepang, Kece Pakai Kimono