Dalam psikologi, otak dianggap memiliki dua sistem memori, jangka panjang dan pendek. Hal ini memiliki kapasitas yang berbeda terhadap masuknya informasi yang ada.
Pada memori jangka panjang, seseorang memiliki apa yang bisa menjadi kapasitas informasi yang tak terbatas. Memori jangka panjang menyimpan pengetahuan tentang episode yang membentuk hidup seseorang dan dapat diingat kembali secara detail.
Sedangkan memori jangka pendek, kapasitasnya terbatas. Informasi dalam memori jangka pendek dilupakan dengan cepat kecuali ditransfer ke penyimpanan memori jangka panjang. Hal ini bergantung kepada bagaimana seseorang menyimpan ingatan tersebut.
Pada kasus Deja Vu, informasi yang diterima berada pada memori jangka pendek. Namun, hal tersebut tidak disimpan ke dapan memori jangka panjang. Hal itu akan membuat ketika muncul peristiwa yang mirip, akan membuat ingatan tersebut muncul, tetapi tidak secara jelas.
Oleh karena itu, seseorang hanya akan merasa pernah merasakannya, tetapi tidak bisa mengidentifikasi hal tersebut. (Fajar Ramadhan)