Akibatnya, tidak ada rekomendasi resmi di Amerika Serikat untuk keluarga yang ingin hamil. Pada peserta uji klinis fase 2 dan fase 3, beberapa orang kemudian hamil.
Banyak orang di Amerika Serikat menganjurkan agar orang yang sudah hamil mendapatkan vaksinasi. Di sisi lain, Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi Inggris memperingatkan bahwa "wanita harus disarankan untuk tidak mengajukan vaksinasi jika mereka mungkin hamil atau merencanakan kehamilan dalam waktu 3 bulan sejak dosis pertama."
5. Setelah Vaksinasi, Apakah Kehidupan Akan Kembali Normal?
Meskipun banyak yang percaya bahwa kehidupan akan kembali normal setelah mereka divaksinasi, namun tidak sepenuhnya normal.
“Sampai kita memiliki 70 hingga 80 persen individu yang divaksinasi, masih akan ada populasi besar yang rentan berisiko terhadap morbiditas dan mortalitas akibat virus,” ungkap Bernstein.
Selain itu, uji coba vaksinasi ini menunjukkan pencegahan hanya terhadap penyakit simptomatik.
“Uji coba tidak dirancang untuk melihat dampak infeksi tanpa gejala. Dan seperti yang kita semua tahu, orang tanpa gejala masih bisa menularkan penyakit,” ujar Rana.
6. Apakah Yang Sudah Terjangkit Covid-19 Harus Diimunisasi?
Rekomendasi saat ini menyarankan bahwa mereka yang sudah tertular Covid-19 tetap mendapatkan vaksin.
Meskipun infeksi alami oleh virus memberi Anda kekebalan, itu tidak memberi Anda perlindungan secara penuh. Vaksin secara khusus dibuat untuk menetralkan virus. Dengan memiliki vaksin, infeksi berulang Covid-19 sangat berkurang dan dapat membantu pencegahan infeksi pada mereka yang rentan beresiko.
7. Apakah Ibu Menyusui Boleh Divaksinasi?
Dengan uji coba yang sudah dilakukan, data mengenai ibu menyusui dan vaksin Covid-19 belum secara formal dipelajari.
Baca Juga: Banyak Hoaks, Ketua Satgas Covid-19 IDI Jelaskan 5 Fakta Seputar Vaksinasi
Menurut CDCTrusted Source, ibu menyusui merupakan salah satu kelompok yang direkomendasikan untuk menerima vaksin Covid-19, seperti halnya petugas kesehatan, dapat memilih untuk divaksinasi.