Sindrom Patah Hati dan Stres Otak Saling Berhubungan, Ini Temuan Peneliti!

Senin, 29 Maret 2021 | 14:27 WIB
Sindrom Patah Hati dan Stres Otak Saling Berhubungan, Ini Temuan Peneliti!
Ilustrasi stres (pexels/@olly)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Para pasien telah menjalani pemindaian di Rumah Sakit Umum Massachusetts (Boston, AS) antara tahun 2005 dan 2019. Sebagian besar dari mereka menjalani pemindaian untuk memastikan mereka menderita kanker dan menilai aktivitas sel darah di sumsum tulang.

Para peneliti membandingkan 41 orang yang mengembangkan TTS antara enam bulan dan lima tahun setelah pemindaian dengan 63 orang yang tidak menderita TTS.

Dr Tawakal mengatakan area otak yang memiliki aktivitas metabolik lebih tinggi cenderung lebih banyak digunakan. Karena itu, aktivitas yang lebih tinggi di jaringan yang terkait dengan stres di otak menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki respons yang lebih aktif terhadap stres.

Demikian pula, aktivitas yang lebih tinggi di sumsum tulang mencerminkan metabolisme sumsum tulang yang lebih besar.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengembangkan TTS memiliki aktivitas amygdala terkait stres lebih tinggi daripada pemindaian awal dibandingkan dengan individu yang tidak mengembangkan TTS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI