Guru Besar Kedokteran UNPAD Minta Masyarakat Tunda Mudik, Apa Alasannya?

Kamis, 29 April 2021 | 03:35 WIB
Guru Besar Kedokteran UNPAD Minta Masyarakat Tunda Mudik, Apa Alasannya?
Sejumlah penumpang berada di dalam bus di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa bus di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa (27/4/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anjuran untuk tidak mudik alias pulang kampung kembali datang dari pakar kesehatan, dua pekan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Kali ini, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Prof. dr. Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasasmia Sp.A (K), M.Sc, PhD, meminta agar masyarakat bersabar untuk tidak mudik dulu tahun ini.

Ia mengatakan, saat ini bahaya pandemi COVID-19 masih mengancam.

"Bahaya saat pandemi COVID-19 masih mengancam. Tinggal dulu di rumah, jangan mudik dulu lebaran tahun ini," ungkapnya, lewat keterangan yang diterima Suara.com, Rabu (28/4/2021).

Ilustrasi suasana mudik dan stasiun Kota Bandung (Suara.com)
Ilustrasi suasana mudik dan stasiun Kota Bandung (Suara.com)

Menurut Prof Cissy, bersilahtruahmi kepada saudara di kampung masih bisa dilakukan, meski dari jauh. Karena itu, ia berpesan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Tidak hanya itu, masyarakat yang sudah divaksinasi juga wajib mematuhi protokol kesehatan.

"Walau sudah divaksin lengkap, itu masih bisa tertular dan menulari orang lain. Karena itu, patuhi protokol kesehaatan," jelasnya.

Meski begitu menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan, COVID-19 di Indonesia masih tetap terkendali.

Hal ini berbeda dengan negara lain, seperti Amerika Serikat, India, Brasil, Prancis, dan juga Turki.

Baca Juga: Sejumlah 866 Santri Mudik ke Kabupaten Bondowoso

Selain itu, dalam era globalisasi penularan virus tidak mengenal batas teritorial negara. Ini terbukti ditemukannya mutasi virus yang menular dari satu negara ke negara lain, termasuk Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI