Hal yang membuat penyakit ini makin mengkhawatirkan, hampir dua per tiga penderita diabetes tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.
Artinya, kalangan ini sangat mungkin baru mengakses layanan kesehatan dalam kondisi terlambat atau sudah dengan komplikasi. Terkait dengan organ mata, selain retinopati diabetik, diabetes juga memicu timbulnya katarak dan glaukoma.
Kata Internist JEC Eye Hospitals and Clinics Dr. Suharko Soebardi, SpPD KEMD, perencanaan berpuasa menjadi kunci bagi penderita diabetes agar tetap bisa menjalankan ibadah selama Ramadhan, dan terhindar dari risiko penyakit lanjutan lainnya.
"Penderita diabetes tetap bisa berpuasa dengan aman. Syaratnya, mereka harus terus berkonsultasi dengan dokter ahli agar kondisi penyakitnya terus terpantau," kata Suharko.
Pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan sejauh mana batas pengidap diabetes boleh berpuasa, tergantung tingkat diabetes masing-masing penderita.
"Tidak bisa disamaratakan. Dari tahap pemeriksaan itu, dokter bisa merekomendasikan modifikasi porsi asupan, termasuk dosis obat. Selain itu, selama berpuasa, monitoring gula darah harus lebih sering dilakukan," tutupnya.