Kendall Jenner Kecanduan Media Sosial; Ini Dampak Main Medsos Berlebihan!

Jum'at, 14 Mei 2021 | 18:01 WIB
Kendall Jenner Kecanduan Media Sosial; Ini Dampak Main Medsos Berlebihan!
Kendall Jenner [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Model ternama Kendall Jenner mengungkapkan bahwa dirinya kecanduan media sosial. Dampaknya, ia menjadi mengalami kecemasan setiap kali mendapat hal-hal negatif.

"Ada terlalu banyak (hal negatif). Aku sadar bahwa semakin aku bermain sosial media, semakin aku merasa 'terpisah' dengan tubuhku sendiri atau dengan apa yang sedang terjadi di depanku," kata Kendall, dilansir People.

"Hubunganku dengan media sosial agak membuat ketagihan saat ini, yang tidak aku sukai dan aku tidak bangga mengatakannya," sambungnya.

Istilah kecanduan atau ketagihan media sosial semakin sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang menghabiskan banyak waktunya untuk bermain berbagai platform media sosial.

Kondisi tersebut memang dapat berbahaya, menyebabkan rendahnya harga diri, tidur yang buruk, dan meningkatnya stres.

Model Amerika Serikat, Kendall Jenner yang pernah terciduk pacari pemain-pemain NBA. (Instagram/@kendalljenner)
Model Amerika Serikat, Kendall Jenner yang pernah terciduk pacari pemain-pemain NBA. (Instagram/@kendalljenner)

Meski begitu, sebenarnya tidak ada yang namanya diagnosis resmi dari "kecanduan media sosial". Tetapi penggunaan secara berlebihan semakin menjadi hal biasa dan dapat berdampak serius pada kesehatan fisik serta mental penggunanya.

Menurut Healthline, media sosial sebenarnya memiliki efek signifikan pada otak. Setiap kali masuk ke aplikasi favorit, sinyal dopamin di otak akan meningkat. Neurotransmitter ini berhubungan dengan kesenangan.

Ketika produksi dopamin meningkat selama menggunakan media sosial, otak akan mengidentifikasi aktivitas tersebut sebagai aktivitas bermanfaat yang harus diulangi.

Reaksi ini mungkin lebih terasa setiap kali membuat unggahan dan mendapatkan umpan balik yang positif dari pengguna lain.

Baca Juga: Pegiat Media Sosial Batam Covid-19, Dapat Doa dari Anak Korban Terorisme

Namun, perasaan positif yang dialami selama penggunaan media sosial hanya bersifat sementara. Jadi, saat dopamin yang membuat rasa nyaman habis, Anda akan kembali ke media sosial untuk merasakannya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI