Ahli Peringatkan Vaksin Covid-19 Tak Bisa Beri Perlindungan Instan

Senin, 17 Mei 2021 | 07:30 WIB
Ahli Peringatkan Vaksin Covid-19 Tak Bisa Beri Perlindungan Instan
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang profesor di Inggris telah memperingatkan bahwa vaksin Covid-19 tidak bisa memberikan perlindungan secara instan.

Meskipun program vaksinasi ditingkatkan untuk memberikan perlindungan terhadap varian baru virus corona India.

Tapi, banyak orang tidak menyadari bahwa vaksin Covid-19 tidak bisa memberikan perlindungan instan dan biasanya membutuhkan waktu dua minggu hingga satu bulan.

Profesor Sir Mark Walport, mantan kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris, telah membahas peningkatan penyebaran varian baru virus corona India dan bagaimana vaksin dapat membantu mengatasi hal ini.

"Vaksin tidak memberikan perlindungan instan, karena dibutuhkan setidaknya dua minggu atau lebih setelah dosis pertama mulai berpengaruh. Vaksinasi sendiri bukanlah kunci utama melawan virus corona," jelas Prof Sir Mark Walport dikutip dari Express.

Prof Sir Mark Walport juga menambahkan bahwa sekarang ini persaingan antara virus dan vaksinasi pun sedang meningkat.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

Profesor Adam Finn dari Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi juga berbicara tentang perlindungan vaksin Covid-19 pertama memang membutuhkan waktu untuk memberikan perlindungan.

"Dengan memberi anak muda di Bolton vaksin pertama tidak akan benar-benar membantu situasi di sana, karena mereka tidak akan benar-benar mencapai perlindungan apa pun selama sekitar satu bulan," jelasnya.

Prof Adam menyarankan lebih baik meningkatkan orang-orang mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19 lebih cepat, sehingga mereka terlindungi dengan baik dalam jangka pendek sampai tiba jadwal suntik vaksin kedua.

Baca Juga: Pakar: Vaksin Covid-19 Kurang Efektif Lawan Varian Virus Corona India

"Karena, munculnya varian baru virus corona ini bisa menyebabkan gelombang ketiga yang lebih awal," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI