Kandungan tas pada ganja 3 kali lipat lebih tinggi dari tar tembakau. Asap ganja juga mengandung zat penyebab kanker 70 persen lebih banyak dari asap rokok tembakau.
Karena itu, pengguna ganja pun akan berisiko tinggi menderita kanker paru-paru, terutama bila menyalahgunakannya tanpa panduan medis dan jangka Panjang. Jika Anda merokok sekaligus menggunakan ganja, maka risiko kanker paru-paru semakin meningkat.
2. Otak
Penyalahgunaan ganja juga bisa menyebabkan gangguan pada kemampuan berpikir, kehilangan memori dan menghambat fungsi otak. Penelitian menemukan adanya perubahan struktur bagian otak tertentu pada penggunaan ganja setelah pemindaian MRI.

3. Kesehatan mental
Penggunaan ganja juga bisa meningkatkan risiko kambuhnya gejala psikotik (psikosis) pada penderita skizofrenia. Ganja juga bisa menimbulkan halusinasi, delusi, rasa cemas dan serangan panik.
Penggunaan ganja jangka panjang juga memungkinkan seseorang mengalami insomnia, perubahan mood dan penurunan nafsu makan. Bahkan, mereka mungkin akan ketergantungan ganja.
4. Sistem peredaran darah
Penggunaan ganja akan meningkatkan detak jantung 20-50 per menit, yang efeknya akan berlangsung sampai 3 jam. Bagi penderita penyakit jantung, detak jantung yang lebih cepat bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Baca Juga: Sepertiga Pasien Meninggal karena Varian Virus Corona India Walau Sudah Divaksin Covid-19
Ganja juga bisa menyebabkan meningkatkan tekanan darah jangka pendek, pendarahan dan mata merah karena pembuluh darah melebar.